Namun, sebelum keluar rumah tepatnya di dapur rumah, korban di hadang SJ.
Perebutan anak antara mereka berdua pun terjadi.
"Kemudian WGS menghampiri mereka yang langsung mengambil dan merebut anak itu. WGS lalu pergi ke kamar," kata Argo.
Kemudian SJ mengambil tabung gas elpiji 3 kg yang ada di dapur dan menghantamkannya ke arah kepala korban bagian kiri.
"Kemudian pelaku menghantamkan tabung gas ke kepala korban lagi secara berulang-ulang sebanyak 6 kali berturut-turut, hingga korban tidak bergerak dan meninggal dunia," kata Argo.
Setelah korban dipastikan meninggal dunia, WGS mengambil barang-barang korban berupa sebuah dompet bahan kulit warna hitam merk dunhil berisikan uang sebesar Rp100.000, 1 unit Handpone merk Samsung warna putih, dan 1 unit handpone merk Nokia warna hitam.
"Kemudian dompet milik korban di bakar SJ dengan maksud untuk menghilangkan jejak," katanya
Kemudian SJ mengambil pisau dapur dan tali tambang warna Hijau.
"Pisau dapur digunakan untuk memotong tali tambang dan mengikat kaki korban. Kemudian pelaku memasukkan mayat atau jasad korban ke dalam karung beras, lalu dilapisi dengan 2 buah kantong plastik sampah warna hitam. Kemudian diikat dengan tali tambang warna hijau," kata Argo.
Setelah membungkus mayat atau jasad korban dengan karung dan kantong plastik hitam, SJ membawa jasad korban ke bawah Jembatan kecil di Kali Cibening di Jalan Caman Tanah Garapan, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
"Pelaku yakni SJ menggantungkan mayat atau jasad korban di bawah jembatan, lebih tepatnya di dinding bawah jembatan. Dengan maksud untuk menghilangkan jejak atau agar tidak diketahui orang lain," kata Argo.
Hingga akhirnya jenazah korban ditemukan warga sekitar, Senin (4/3/2019).
Kekasih jadi tersangka
Selain SJ, kepolisian pun menetapkan WGS (28) sebagai tersangka.
Kekasih SJ tersebut ditetapkan menjadi tersangka karena ikut menyembunyikan kasus pembunuhan tersebut.