"Saya enggak melihat langsung ya, tapi saya mendengar dan merasakan karena rel kereta api itu tepat di belakang ruko saya. Ruko saya kan dua lantai, pas saya mau turun ke lantai bawah, saya merasakan getaran kencang kayak gempa seperti ada benda terseret," kata pemilik ruko yang tidak mau disebut namanya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Pemilik ruko yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 10.00 WIB.
Ia juga mendengar suara dentuman benda jatuh.
Ia pun bergegas menuju rel kereta api yang berada sekitar 10 meter dari rukonya. Ia melihat dua gerbong kereta sudah terguling dan tiang listrik juga jatuh.
"Saya dengar kayak ada yang terseret dan bunyi 'greeeek'. Bunyi itu kayak ada yang putus dan jatuh gitu, pas saya lihat ke belakang ruko ternyata dua gerbong KRL yang menuju Bogor sudah jatuh," ujarnya.
Pemilik ruko mengaku, aparat kepolisian sudah berada di lokasi dan masyarakat dilarang masuk ke area kereta api.
"Iya sudah ada polisi. Saya melihat sampai sekarang enggak ada korban jiwa karena penumpang bisa keluar dari kereta," katanya.
Selain itu, karena anjloknya kereta ini, perlintasan kereta tertutup gerbong.
Baca: Video Penumpang Keluar Dari KRL Commuter Line yang Anjlok di Bogor, Berjalan Lewati Kabel Listrik
Akibatnya lalu lintas di Jalan Kebon Pedes lumpuh terlebih di perlintasan pihak kepolisian pun memasang garis polisi.
Sampai saat ini terpantau tim evakuasi masih melakukan tugasnya di lokasi kejadian.
Korban Luka Jumlahnya Belasan
Kepala Subbagian Humas Polresta Bogor Kota AKP Silfia mengatakan, enam orang luka ringan dalam peristiwa kereta rel listrik (KRL) commuterline terguling di antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, Minggu (10/3/2019).
"Untuk korban, baru identifikasi sementara, enam orang luka, luka ringan aja. Sementara masih dievakuasi," kata Silfia saat dihubungi.
Baca: KRL Anjlok di Kebon Pedes Bogor, Penumpang Ceritakan Detik-detik Terjadinya Kecelakaan
Silfia menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Meninggal dunia enggak ada," kata dia.