Setelahnya, jasad korban dibawa menggunakan mobil untuk diotopsi ke RSCM.
Korban Ahmad Faisal yang merupakan seorang pengamen tenggelam di Kali Sunter depan Pasar Ular, Koja, Jakarta Utara pada Minggu (7/4/2019) malam.
Korban tenggelam setelah terpeleset dari pipa yang melintang di atas kali tersebut.
Istri korban, Nur Alisah (18) mengatakan, peristiwa tenggelamnya korban terjadi malam tadi sekira pukul 21.30 WIB.
Awalnya, korban tengah duduk di pipa yang melintang di atas kali itu.
"Saya lihat korban lagi duduk sendirian di tengah-tengah, terus saya panggil," kata Alisah kepada TribunJakarta.com di lokasi.
Alisah menuturkan, dirinya sempat memanggil suaminya itu sebanyak kali.
Di panggilan kedua, suaminya sempat berdiri di atas pipa dan beranjak menghampiri istrinya di bantaran kali.
"Panggilan kedua baru dia bangun mulai jalan tapi jalannya linglung, kayak orang sempoyongan lah. Pas jalan ke pinggir tiba-tiba kepeleset," ucap Alisah.
Adapun proses evakuasi hari ini dilakukan selama empat jam lebih mulai jam 8.00 WIB pagi ini. 30 personel gabungan dari Basarnas, pemadam kebakaran, dan potensi SAR lainnya dikerahkan dalam evakuasi.
Evakuasi Pengamen Tenggelam
Tim SAR gabungan masih terus berupaya mengevakuasi Ahmad Faisal (19), seorang pengamen yang tenggelam di Kali Sunter depan Pasar Ular, Koja, Jakarta Utara.
Proses evakuasi telah dilakukan sejak kemarin malam dan sempat dihentikan dini hari tadi pada pukul 01.00 WIB.
Lalu, tim gabungan kembali melanjutkan evakuasi pagi ini sejak pukul 8.00 WIB pagi.
On Scene Commander (OSC) Tim SAR Gabungan dari Kantor SAR Jakarta, Rizky Dwianto menuturkan, evakuasi melibatkan 30 personel gabungan dari Kantor SAR, petugas pemadam kebakaran, dan potensi SAR lainnya.
30 personel gabungan tersebut kemudian dibagi menjadi tiga tim yang terjun langsung ke dalam kali.
"Tadi pembagian tim dibagi menjadi tiga crew. Crew pertama itu melakukan pencarian manual dengan membuat barisan di kali kemudian disisir ke arah hilir," kata Rizky kepada wartawan di lokasi, Senin (8/4/2019).
Selain evakuasi secara manual, dua tim yang menggunakan perahu karet juga dikerahkan dalam proses evakuasi.
Kedua perahu karet dikerahkan bersama sejumlah personel untuk melakukan penyisiran di kali dengan radius 2 kilometer dari hulu ke hilir.
"Kita menggunakan perahu karet pemadam kebakaran dan Basarnas itu akan melakukan penyisiran ke araha hilir sejauh dua kilometer," kata Rizky.
Pengamatan TribunJakarta.com, dua perahu karet tersebut melakukan sederet manuver di permukaan kali.
Manuver-manuver tersebut berupa putaran di permukaan kali hingga membentuk pusaran arus.
Menurut Rizky, hal itu dilakukan untuk membuat arus air di dasar kali naik ke atas.
Dengan begitu, diharapkan tubuh korban yang diduga kuat tertimbun lumpur di dasar kali bisa turut naik ke permukaan.
"Lumpur itu sangat dalam ketebalannya. Sehingga ketika korban masuk ke dalam lumpur tersebut untuk kemungkinan dia cepat untuk mengambang di permukaan air membutuhkan waktu yang cukup lama," kata Rizky.
Rizky menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan penyelam apabila nantinya dibutuhkan. Hanya saja, lanjut Rizky, sejauh ini proses evakuasi masih bisa dilakukan secara manual dan dengan perahu karet.
Baca: 30 Personel Tim SAR Gabungan Cari Pengamen Tenggelam di Kali Sunter Koja
Korban Ahmad Faisal yang merupakan seorang pengamen tenggelam di Kali Sunter depan Pasar Ular, Koja, Jakarta Utara. Korban tenggelam sejak Minggu (7/4/2019) malam dan hingga kini belum ditemukan.
Korban tenggelam setelah terpeleset dari pipa yang melintang di atas kali tersebut.
Penulis : Gerald Leonardo Agustino
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Cerita Istri Pengamen Tewas di Kali Sunter: Panggilan Terakhir Hingga Perubahan Sikap Sang Suami