Warga yang sedang tersulut emosi karena belum bisa memilih melihat ada kardus yang berisi surat suara berlebih dan menemukan surat suara yang dicoret di dalamnya.
"Tadi kan katanya surat suara sudah habis, terus saya dan warga-warga lain menemukan satu dus surat suara. Di situ kami dapat sebundel surat suara presiden yang diberi tanda silang," kata Junita.
Hal itu membuat warga bertanya-tanya, kenapa ada surat suara dalam kondisi baik tetapi dicoret, padahal masih banyak warga yang belum memilih di lokasi tersebut.
Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra mengatakan, surat suara yang ditemukan warga tersebut merupakan surat suara sisa dari penambahan yang dilakukan pihaknya.
"Itu surat suara yang tidak digunakan. Surat suara tidak terpakai itu kan harus dicoret," kata dia.
Ia mengatakan pencoretan itu sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ada di KPU.
"Surat suara yang berlebih kemudian dicoret agar mengantisipasi kecurangan," ucapnya.
Baca: Prabowo Pertanyakan Data Lembaga Survei, Cyrus Network : Kami Bersedia Diaudit
Ia menyampaikan jumlah surat suara yang ditambahkan sudah mencukupi sesuai dengan warga yang sudah mendaftar sebagai DPK di lokasi TPS tersebut.
Kericuhan mereda saat warga diberi pengertian oleh pihak kepolisian, KPU, TNI, dan pejabat pemerintah setempat. Pemilihan pun kembali dilanjutkan hingga penghitungan suara pada Rabu malam.
Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Kronologi Kericuhan Saat Pencoblosan di Perumahan Lippo Karawaci Utara