TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak warga yang tidak terlibat dalam aksi massa 22 Mei kemarin merasa dirugikan dari aksi yang anarkis tersebut.
Diketahui, bentrokan yang pecah di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat mengakibatkan puluhan kendaraan hangus dibakar massa.
Baca: Saat Kapolres Jakpus Teriak Minta Bantuan Ustaz Redakan Amukan Massa di Bawaslu
Dari puluhan kendaraan tersebut, satu di antaranya milik Erlangga (35), yakni Daihatsu Sigra.
Erlangga benar-benar tak menyangka setelah sahur, kendaraannya jadi target amukan massa.
"Waktu itu sekitar jam 3, pas lagi pada mau sahur tuh. Tiba-tiba denger kayak suara tembakan," ungkap Erlangga (35) pemilik kendaraan kepada TribunJakarta.com, Kamis (23/5/2019).
Usai mendengar suara tembakan, ia keluar rumah untuk memastikan keadaan.
Erlangga sempat menanyakan yang terjadi kepada teman-temannya di Asrama Brimob.
"Saya keluar kondisi udah rame, udah kebakar-kebakar gitu. Kata teman-teman sih banyak massa di luar, terus mereka membakar salah satu mobil di depan dan menjalar," sambung Erlangga.
Erlangga langsung menuju tempat mobilnya biasa diparkir, saat sampai ke tempat tersebut ia hanya bisa menyaksikkan kobaran api telah melalap mobil Daihatsu Sigra miliknya.
mobilnya tersebut sudah digunakan selama tiga tahun dan merupakan mobil pertama yang ia beli.
Ia pasrah mobilnya menjadi korban pengrusakan oleh massa yang menyerbu Asrama Brimob.
"Aku pakai mobil ini udah tiga tahun. Ini mobil pertama juga. Aduh, yang namanya musibah kita juga enggak pengen ya kan, ya namanya udah kejadian, ya sudah. Alhamdulillah sih masih ada asuransi," terang pria 35 tahun tersebut.
Baca: Mobil Damkar yang Sempat Dibajak Massa Aksi 22 Mei Berhasil Dievakuasi Dari Slipi
Sekarang Erlangga tengah membuat laporan ke pihak kepolisian untuk mengurus klaim asuransi mobil.
"Kalau mobil saya ini saya asuransiin, ini lagi ngurus sama surveyor. Lagi mau menuhin persyaratan-persyaratannya, salah satunya laporan polisi dan STNK. Ini mau bikin laporan dulu ke kantor polisi biar cepet-cepet di urus," tambah Erlangga.