TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abdul Rajab (62), seorang pedagang warung kelontong yang diundang Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan pada Kamis (24/5/2019) kemarin berbagi cerita sebelum dia berangkat ke Istana.
Awalnya, Rajab mengaku kaget ketika dirinya mendapat pemberitahuan tentang undangan dari sang Presiden.
Baca: Ketemu Jokowi, Dua Korban Penjarahan Kerusuhan 21-22 Mei Dapat Suntikan Modal
Undangan itu disampaikan seorang anggota Binmas kepadanya kemarin sore.
"Enggak tahu sama sekali kaget aja tau-tau ada panggilan kemarin. Ada yang nyamperin saya dari Binmas, kamu dipanggil Bapak Presiden," kata Rajab saat ditemui Sabtu (25/5/2019) di depan warung kelontongnya yang belum buka di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.
Rajab kemudian disuruh bersiap-siap dan mengganti baju yang ia pakai dengan batik.
Lantaran undangan itu mendadak dan rumah Rajab berada di Depok, Rajab pun akhirnya meminjam batik dari temannya di dekat warung.
"Pas kemarin kita nggak pake batik. Akhirnya pinjam lah punya teman," ucap Rajab.
Selesai berpakaian, Rajab langsung dijemput dengan menggunakan mobil patroli menuju ke Istana Merdeka.
Rajab berada satu mobil dengan Ismail, pedagang lainnya yang diundang Jokowi usai menjadi korban penjarahan aksi 21-22 Mei.
"Naik mobil patroli, dari sini setengah 3 sore. Saya sama pak Ismail. Sampai di istana langsung ketemu Pak Jokowi," katanya.
Sesampainya di Istana, Rajab langsung dipertemukan dengan Jokowi.
Ia kemudian bersalaman dengan sang Presiden dan ditanyai soal peristiwa yang menimpanya.
"Dia (Jokowi) bilang, kenapa bisa kena jarah? Kita bilang, massa banyak, udah enggak ketolong, kita pertahankan juga nanti kita yang jadi korban," kisah Rajab.
Baca: Ada 52 Anak Korban Kerusuhan 22 Mei, KPAI Sarankan Orangtua yang Kehilangan Telepon ke Nomor Ini
Pertemuan Rajab, Ismail, dan Presiden Jokowi di Istana berlangsung sekitar 25 menit.