News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Pencabulan Anak Asuh di Bekasi, H Cabuli EPJD Sejak 2018 Hingga Sempat Kelabui Tetangga

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Metro Bekasi Kota rilis kasus pencabulan kakek berusia 71 tahun berinsial HS yang melakukan tindakan cabul terhadap anak angkatnya hingga hamil. Rilis dilakukan di Mapolrestro Bekasi Kota, Kamis (4/7/2019).

4. Pelaku dikenal sebagai sosok tertup dan kurang bersosialisasi

Ketua RT setempat Widianto mengatakan, pelaku HS telah tinggal di Perumahan Blue Safir Rawalumbu, Kota Bekasi sejak awal tahun 2000-an.

Pelaku yang merupakan pensiunan ini memang hidup seorang diri sebelum tinggal bersama EPJD. Sejak tinggal di lingkungan setempat, dia dikenal sebagai sosok yang tertutup dan kurang bersosialisasi.

Baca: Dalami Kasus Bowo Sidik, Penyidik KPK Periksa Adik Eks Bendahara Umum Demokrat Nazaruddin

"Jarang bersosialisasi sama warga, rapat-rapat RT enggak pernah ikut terlibat, bahkan kita mau minta tebang pohon aja depan rumahnya karena ganggu kabel itu dia menolak, katanya dia minta ganti rugi," jelas dia.

Pelaku berdasarkan data kependudukan yang dipegang pengurus RT sejatinya memiliki anak dam istri. Namun, anak dan istrinya tidak pernah terlihat berkunjung ke rumah tersebut, pelaku selalu sendiri sampai akhirnya memilih mengasuh EPJD.

5. Sempat kelabui warga ketika jenazah tiba di rumah

Tetangga sempat tidak tahu sama sekali penyebab meninggalnya bocah kelas tiga SMP berinisial EPJD tersebut.

"Kita sama sekali tidak tahu, waktu itu pelaku cuma bilang kalau dia (korban) sakit hepatitis," kata Widianto kepada TribunJakarta.com, Kamis (4/7/2019).

Baca: Wahyu Bocah 6 Tahun yang Tercebur di Sungai Sangatta Belum Ditemukan

EPJD dinyatakan meninggal dunia pada, Selasa (2/7/2019). Saat tiba di rumah duka, pelaku dengan perlengkapan seadanya membuat seolah meninggalnya korban benar-benar akibat sakit.

Bahkan dia memasang beberapa bendera kuning dan memberitahukan ke ketua RW setempat perihal kematian anka asuhnya tersebut.

"Beberapa warga sempet enggak ada yang curiga, ada beberapa tetangga yang datang ngelayat ke sana," kata Widianto.

Warga kala itu juga hendak membantu proses pemakaman EPJD dengan berkordinasi bersama pengurus masjid di lingkungan tempat tinggal.

"Warga sini bantu urus jenazah ke masjid untuk di salatkan, di mandikan lalu mau disiapkan juga pemakamannya," jelas dia.

Namun warga mulai curiga manakala melihat jenazah korban yang mengalami pendarahan. Pertenyaan mulai muncul terkait penyebab meninggalnya korban.

Baca: Kakek 78 Tahun Ditemukan Tewas Setelah Nonton Film Annabelle: Comes Home

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini