Salah satunya, para siswa tak diperkenankan pulang sendiri oleh pihak sekolah.
"Murid yang biasanya mereka jalan kaki, sekarang jadi diantar jemput pakai mobil, itu jadi bikin macet."
"Habis mau gimana lagi? Daripada mereka jadi korban salah sasaran," ucapnya.
Sebelumnya, kericuhan sempat terjadi di lokasi penampungan pencari suaka di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.
Setelah itu, sebagian para pencari suaka memilih menempati trotoar.
Pantauan Wartakotalive.com, sejumlah imigran asal Sudan tak lagi berada di dalam eks Kodim Kalideres yang digunakan sebagai tempat penampungan.
Mereka memilih menempati trotoar di depan eks Kodim Kalideres.
Beberapa barang-barang milik mereka pun sudah dikeluarkan dari gedung itu, dan diletakkan di trotoar.
Imigran asal Sudan ini pun sebagian di antaranya menggelar terpal sebagai alas untuk mereka tidur.
Namun, ada beberapa di antara mereka menggelar alas di ruko-ruko yang tutup dan tak berpenghuni sebagai tempat mereka tinggal.
Sedangkan para imigran asal Afganistan masih menempati eks Kodim Kalideres.
Mereka pun masih melakukan aktivitas seperti biasa, setelah kericuhan yang terjadi kemarin malam.
Suasana di sekitar lokasi pun juga sudah kondusif.
Beberapa petugas kepolisian pun tampak berjaga-jaga di lokasi untuk antisipasi bentrokan.