“Orang-orang depresi itu diduga ada kaitannya dengan rendahnya dopamin, adrenalin, dan ketidakseimbangan serotonin. Lalu, ada juga kadar zinc dalam darah yang rendah,” ucap Kasandra.
Menurut Kasandra, indikasi depresi terjadi saat seseorang lebih memilih menyendiri dan tidak melakukan apapun.
Termasuk tidak ingin bertemu dengan orang lain hingga tidak ingin makan.
Pada tahap ini, seseorang merasa tidak bahagia dan perasaan menjadi seseorang yang sia-sia membekas di dalam otak hingga suatu rangsangan dari luar dapat mencetuskan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Rangsangan itu bisa datang dalam beragam bentuk seperti film, musik, dan berita.
Untuk berita kematian Bennington misalnya, Kasandra menganjurkan kepada pasiennya untuk tidak terlalu banyak menonton televisi atau membaca berita terkait hal itu.
“Film, lagu, berita, itu harus hati-hati karena itu sangat memberikan ide bagi orang yang sedang bersedih. Kalau didengarkan terus oleh orang yang sedang sedih, (lagu itu) malah bisa jadi pemicu,” ujar Kasandra.
Dia pun mengakui bahwa ada salah satu pasiennya yang membaca berita kematian Bennington kemudian menjadi terngiang dan terinspirasi, hingga sempar terpikir untuk bunuh diri.
"Saya sarankan jangan banyak baca, jadi lebih baik mengerjakan hal-hal lain. Jangan buka Facebook juga,” lanjut Kasandra.