"Pokoknya karena nonton itu, langsung tercetus ide tersebut, terus saya coba cari sianida," kata BHS.
Adapun racun sianida itu dibeli BHS secara online.
Sianida yang sudah dibeli ditumbuk kedua pelaku lalu dimasukkan ke dalam botol air minuman dan jamu antimasuk angin.
Agar tak menimbulkan kecurigaan, kedua pelaku memasukkan sianida menggunakan jarum suntik agar tidak terlihat.
Tapi, YL tak cukup berani mengeksekusi rencana ini.
Akhirnya rencana membunuh menggunakna sianida pun gagal.
Disusunlah rencana kedua, setelah skenario sianida gagal.
BHS dan YL bersepakat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa VT.
Waktu eksekusi pun sudah ditentukan: 13 September 2019. Skenario sudah dibuat sedemikian rupa.
BHS menyopiri VT dan saat melintas di depan North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, BHS izin keluar karena mual.
VT dibiarkan sendirian di bangku penumpang. Tiba-tiba target didatangi HER dan BK.
Satu dari dua pelaku menghunuskan pisau ke leher target.
Pelaku kembali melayangkan pisau ke perut setelah korban masih hidup.
Korban pun mendapat tiga luka tusukan di tubuhnya, dengan sisa tenaga yang dimiliki, VT langusng mengambil kemudi lalu kabur dari dua pembunuhnya.
• Seorang Terduga Teroris di Cilincing yang Sakit Paru Masih Dirawat di RS Polri Kramat Jati