Ia pun tak percaya jika anaknya disebut jatuh dari tangga. Jika benar jatuh, kondisi wajah Akbar harusnya tak lebam seperti itu. Bahkan, seharusnya tubuh Akbar penuh luka dan patah.
"Ini badannya bersih hanya ada goresan dikit doang. Ini kalau jatuh pun tidak mungkin wajahnya lebam seperti orang yang dipukuli," katanya.
Informasi bahwa Akbar terjatuh dari tangga disampaikan pihak Mabes Polri. Mabes Polri mengklaim, Akbar Alamsyah bukan korban kekerasan polisi.
"Sementara, dugaannya bahwa yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra.
Kesimpulan sementara tersebut didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi di tempat pemuda malang itu ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri, tepatnya di depan pagar gedung wakil rakyat, Senayan.
Menanti Akbar sembuh...
Berhari-hari ibunda dan keluarga tidur menemani Akbar di rumah sakit. Tak henti-hentinya ia mendoakan Akbar.
Setiap hari alunan doa ibunda disampaikan ke Tuhan Yang Maha Esa untuk kesembuhan Akbar.
Tak jarang ibunda berpesan di telinga Akbar untuk bangun. Ia kala itu berharap anak terakhirnya bisa sadar dan berkumpul kembali dengannya.
"Bangun mama di sini kangen sama kamu. Ayuk mama masakin, katanya kamu mau kerja lagi," itulah yang terus diucapkan Rosminah ketika di samping Akbar.
Namun, takdir berkata lain. Akbar telah tiada dan berpulang ke rumah abadi kemarin sore. Akbar menambah daftar mahasiswa dan pelajar yang meninggal usai aksi demo ricuh di sejumlah daerah di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ Kilas Balik Kisah Akbar Alamsyah, Hilang Usai Demo di DPR, Ditemukan Koma, dan Meninggal Dunia...