Hal tersebut dilihat dari keterlibatan publik.
"Kalau soal keterlibatan publik dari awal publik sudah terlibat. Tahapan anggaran ada 15 tahapan. Dimulai dari paling bawah ada rembug RW, kemudian ada input rencana kerja oleh perangkat daerah.
Kemudian ada proses musrenbang, ada proses konsultasi publik, setelah itu ditajamkan kembali, setelah itu dituangkan pada pergub RKPD, kemudian disampaikan DPRD," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan gaya Anies Baswedan kala melihat adanya keganjilan terkait anggaran.
Anies Baswedan dinilai Amin Subekti justru akan memperbaiki semuanya dari dalam.
"Memang gayanya Pak Anis seperti itu. Ketika melihat sesuatu yang tidak pada level yang seharusnya seperti anggaran tadi, yang dilakukan adalah memperbaiki ke dalam. Kami melakukan penyisiran, banyak sekali ditemulan hal-hal seperti itu," ungkapnya.
Anies Baswedan Dinilai Insecure
Setelah Amin Subekti memaparkan pandangannya, Ima Mahdiah menanggapi.
Ia mengungkapkan harusnya masyarakat tidak sekedar mengusulkan, namun harus bisa melihat.
"Anggaran ini kan totalnya banyak, ada komponen sekitar 200 ribu. Masyarakat dari RT, RW, musrenbang, mereka mengusulkan, tapi mereka harus lihat, ini dianggarkan atau tidak," ucapnya.
Ia menambahkan pentingnya fungsi pengunggahan informasi rancangan anggaran.
"Jadi fungsi mengupload biar masyarakat jelas apa yang sudah dianggarkan dan apa yang belum," tuturnya.
Ima juga menilai Anies Baswedan insecure atau merasa tidak aman.
“Pak Anies kaya insecure. Apa yang ditutupin seperti itu? Kalau kita tidak ada apa-apa yasudah kita buka saja ke publik,” ucapnya.