Diketahui, sebelumnya ada seorang warga DKI Jakarta yang tewas karena tersetrum aliran listrik.
Anies Baswedan menyebut, Jenderal Manajer PLN di Jakarta beserta jajarannya sangat responsif.
Sehingga, Pemprov dapat dengan mudah bekerjasama mengamankan daerah-daerah yang terkena bencana banjir.
"Kita berkoordinasi dekat dengan PLN, banyak kejadian-kejadian kesetrum yang mengakibatkan ada korban."
"Alhamdulillah, Jendral Manajer PLN di Jakarta dangat responsif fan seluruh jajarannya, sehingga kita sama-sama bisa mengamankan," papar Anies Baswedan.
Ia mengatakan, dampak dari memadamkan listrik memang merugikan, yakni tidak dapat digunakannya peralatan rumah tangga.
Namun, risiko kecelakaan dan kematian akibat listrik cukup tinggi, jadi lebih baik listrik dipadamkan sementara hingga tidak ada genangan air lagi.
Upaya lain yang dilakukan Pemprov untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dengan cara menempatkan tim kesehatan di semua titik lokasi pengungsian.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada warga yang sewaktu-waktu membutuhkan perawatan medis.
"Tim kesehatan kita ada di semua lokasi (pengungsian), begitu ditemukan warga yang membutuhkan perawatan medis lebih maka langsung dia dibawa ke fasilitas kesehatan kita, baik ke Puskesmas maupun ke RSUD," ungkap Anies Baswedan masih dilansir dari sumber yang sama.
Anies Baswedan mengatakan, saat ini fokus Pemprov DKI Jakarta adalah mengevakuasi warga.
Ia mengintruksikan kepada jajarannya untuk tidak berhenti bekerja sebelum air benar-benar surut dan semua pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran bahwa kerja kita masih terus, kita bisa dibilang selesai jika pengungsi sudah kembali ke rumahnya, bisa tidur dengan baik di rumahnya," kata Anies Baswedan.
"Apabila seluruh fasilitas publik sudah bisa digunakan tanpa ada kendala, apabila semua kegiatan di Jakarta sudah berfungsi semula, sebelum itu terjadi kita masih dalam kondisi all out kerja keras," tambahnya.