TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengantisipasi supaya jalan bebas hambatan atau tol tidak lagi tergenang air, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengambil langkah perbaikan saluran drainase.
Seperti diketahui, Jalan Tol Cikampek–Palimanan (Cipali) sempat terendam air banjir pada Selasa (31/12/2019) lalu.
Selain curah hujan tinggi, sedimentasi yang menutup gorong-gorong menjadi penyebab banjir merendam jalan Tol Cipali KM 136+200.
Baca: Pengakuan Sule, Lina Sulit Dihubungi Setelah Menikah, Teddy Justru Singgung Soal Emas Rp 250 Juta
Baca: Jokowi Minta Jajarannya Segera Buka Akses ke Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya
Genangan banjir terjadi setinggi 20 sentimeter 30 sentimeter di sepanjang 150 meter sampai 200 meter jalan tol.
Diketahui, banjir terjadi karena arus-balik (backwater) akibat drainase jalan tol tidak dapat mengalirkan air ke Sungai Cilalanang, karena muka air sungai yang tinggi.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga terkena imbas air yang naik cukup tinggi.
“Di KM 21 dan 24 itu karena saluran drainase tertutup, kita bongkar, kita segera lebarkan,” kata Basuki di kantor BPK RI, Jakarta, Senin (6/1/2020).
“Kemudian ada pompa yang akan kita tindaklanjuti termasuk di Kembangan. Juga tempat sampah semua kita perbaiki. Saya minta Dirjen SDA, satu per satu kita minta untuk ditindaklanjuti sampai yang kecil-kecil,” tambah Basuki.
Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek pun turut menurunkan sejumlah alat, seperti 2 unit pompa diesel moveable, 1 unit pompa submersible serta 4 unit pompa portable untuk memastikan cepat surutnya genangan air dan mengembalikan kondisi seperti semula.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru pun menyampaikan permohonan maaf terkait genangan yang melanda sejumlah titik di tol Japek.
"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat hal ini," kata Dwimawan.