Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Polri, Kombes Pol Ulung Kanjaya menyebut proses korosi atau pelapukan bangunan akibat perkaratan besi rangka.
Pelapukan tersebut diungkapkan Ulung sudah berlangsung lama.
"Sudah cukup lama karena lihat dari bentuk korosinya sampai separuh baja itu sudah kemakan," kata Ulung kepada wartawan di lokasi gedung ambruk, Selasa (7/1/2020) dilansir Tribun Jakarta.
Ulung memperkirakan pelapukan sudah berlangsung lebih dari tiha tahun.
"Bisa di atas tiga tahun," ucapnya.
3. Rangka Bangunan Sudah Berubah Bentuk
Sementara itu, saking lamanya pelapukan tersebut, Ulung menyebut besi rangka pada bangunan yang kini digunakan minimarket itu sudah mengalami deformasi atau berubah bentuk.
"Ada dari kita menemukan di sambungan daripada besi bajanya itu telah alami korosi yang hampir separuhnya. Itu mengakibatkan deformasi karena beban yang besar dia deformasi melengkung sehingga dalam keadaan tidak kuat, maksimum dia runtuh di sebelah ujung," paparnya.
Curah hujan yang tinggi menurut Ulung semakin membuat bangunan lapuk dan tak kuat menampung beban.
"Ditambah dengan curah hujan, yang mungkin air itu akan (karena) strukturnya tidak baik dalam hal airnya sehingga ada air yang terjebak. Itu menambah beban dari struktur," jelasnya.
4. Saluran Air Tersumbat
Sementara itu karyawan minimarket yang menyewa gedung tersebut, Ari (22), mengaku lantai empat gedung tersebut sering mampet.
Hal tersebut mengakibatkan timbulnya genangan.
"Sebelumnya emang sudah sering bocor, tapi di lantai atasnya aja, enggak sampai ke ruko," kata Ari dilansir Tribun Jakarta.