Rencana Pemprov DKI membeli enam set perangkat pengeras suara atau speaker untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana menuai protes dari anggota dewan Kebon Sirih.
Dana sebesar Rp 4 miliar telah disiapkan oleh BPBD DKI Jakarta yang akann diambil dari APBD 2020.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan, mengklaim pengeras suara itu memiliki harga selangit lantaran dilengkapi sejumlah fitur canggih.
Ada dua fitur unggulan yang terdapat di speaker tersebut, yaitu Automatic Weather Sensor (AWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).
DWS ini nantinya akan tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.
"Alatnya memang pakai toa, tapi bukan menggunakan toa seperti yang ada di masjid," ucapnya, Rabu (15/1/2020).
Enam set speaker canggih ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan banjir yang belum memiliki alat peringatan dini.
"Nantinya akan dipasang di Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya Selatan, dan Cililitan," kata Ridwan.
Rencana pembelian enam set perangkat suara ini untuk melengkapi alat serupa yang sebelumnya telah dipasang di 14 titik berbeda selama tahun 2019 lalu.
Berikut 14 titik pemasangan DWS pada tahun 2019 lalu :
1. Ulujami, Jakarta Selatan
2. Petogogan, Jakarta Selatan
3. Cipulir, Jakarta Selatan
4. Pengadegan, Jakarta Selatan