TRIBUNNEWS.COM -- Prostitusi anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, dilakukan secara rata.
Praktik mesum tersebut awalnya sulit terdeteksi karena para perempuan-perempuan tersebut mengenakan pakaian rapi, bukan pakaian terbuka.
Simak rangkuman TribunJakarta:
1. Kenakan pakaian yang sopan
Penghuni di Apartemen Kalibata City, Musdalifah, mengatakan modus prostitusi yang ada saat ini bahkan cenderung sulit terendus.
Pasalnya, para wanita yang hendak dijual kepada pria hidung belang tak lagi datang dengan pakaian terbuka.
Menurut Musdalifah, wanita-wanita tersebut sekarang berkamuflase menggunakan pakaian yang jauh lebih sopan.
"Saya pernah dapat sekali. Dia pakai jilbab panjang, sopan sekali, padahal tidak benar," kata Musdalifah saat ditemui di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020).
Ia mulai menaruh curiga ketika melihat tato yang ada di kaki wanita tersebut.
Musdalifah pun melapor ke sekuriti dan memintanya mengikuti wanita itu hingga unit yang dituju.
"Akhirnya dipanggil dan diturunkan sama satpam. Itu yang selalu kita lakukan," ujarnya.
Ia menuturkan, modus prostitusi terselubung yang ada saat ini sangat jauh berbeda dari sebelumnya.
"Dulu sebelum kita tertibkan itu kelihatan banget. Mereka pakai celana pendek sampai bokongnya kelihatan," ucap Musdalifah.
2. Modus baru prostitusi terselubung
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan prostitusi terselubung yang melibatkan anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City merupakan modus baru.