Dari tangan dua tersangka berhasil disita dua replika senjata api yang dipakai untuk menakuti korban jika aksi mereka diketahui korbannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, salah satu kelompok yang berasal dari Lampung, dengan tiga tersangka yakni AR selaku pemetik, lalu AS juga selaku pemetik, dan J sebagai pengawas, kerap menjual motor hasil curian lewat Facebook.
"Mereka biasa beraksi di Tangerang dan hasil curian di lempar ke Lampung lewat pelabuhan merak. Sebelumnya hasil curian dijual lewat Facebook, untuk dibawa ke Lampung," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (29/1/2020).
• Pemkot Bekasi Mau Survei dan Menangani Tanah Longsor Perumahan Kemang Pratama 2 yang Dinilai Lambat
Diduga kata Yusri mereka menggunakan plat nomor palsu untuk motor curian mereka agar bisa dilempar ke Lampung melewati pelabuhan.
"Ini masih kami dalami lagi cara mereka itu, serta untuk ungkap penadahnya di Lampung," kata Yusri.
Kelompok ini katanya sudah sekitar 3 bulan terakhir beraksi.
"Tersangka AR dan AS setiap beraksi membawa senjata api replika atau palsu untuk menakuti korban, jika aksinya dipergoki," kata Yusri.
• Ayu Azhari Mengungkap Axel Dijemput Polisi Seusai Berpergian Bersama Dia dalam Kasus Senjata Api
Sebelumnya Yusri menjelaskan ada 3 kelompok spesialis pencurian sepeda motor yang dibekuk pihaknya selama dua pekan terakhir.
Kelompok pertama yakni kelompok YY terdiri dari 5 tersangka.
"Untuk kelompok kedua yang kami sebut kelompok Lampung 1, ada 3 tersangka dengan dua DPO. Sementara kelompok ketiga yakni kelompok Lampung 2, juga tiga tersangka kami amankan," kata Yusri dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (29/1/2020).
• Pihak Kepolisian Masih Memburu Pihak Penadah Hasil Pencurian Ban Mobil yang Viral di Bekasi
Menurut Yusri, kelompok pertama atau kelompok YY, tersangkanya adalah YS alias YY alias J yang berperan sebagai pemetik, SB berperan mengawasi TKP, AA alias S dan Y alias I sebagai joki, serta DR alias D sebagai penadah.
"Mereka semuanya berasal dari Johar Baru, Jakarta Pusat. Kelompok ini biasa beraksi di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur," kata Yusri.
Mereka kata Yusri mengaku baru beraksi 3 bulan belakangan ini sebanyak 25 lokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.
"Mereka beraksi di pemukiman penduduk malam hari, dan bisa membuka gembok pagar rumah sebelum menggasak motor dengan kunci letter T," katanya.
• Pengelola Apartemen Kalibata City Mendukung Pengungkapan Eksploitasi dan Perdagangan Anak di Kalcit