Sebanyak 2.912 orang telah meninggal di China dan ditemukan lebih dari 80.000 kasus infeksi virus corona.
Lebih dari 90 persen dari total kematian berada di Hubei, provinsi China tempat virus ini muncul akhir tahun lalu.
Tetapi ada juga kematian di 10 negara lain, termasuk lebih dari 50 di Iran dan lebih dari 30 di Italia.
Di seluruh dunia, ada hampir 90.000 kasus yang dikonfirmasi, dengan jumlah di luar China sekarang tumbuh lebih cepat daripada di dalam China.
Kepala Badan Perlindungan Sipil negara itu mengatakan pada hari Minggu, (1/3/2020) di hotspot Eropa Italia, jumlah korban terinfeksi meningkat dua kali lipat dalam 48 jam.
Setidaknya ada 34 kematian dan 1.694 kasus dikonfirmasi.
Amazon mengatakan dua karyawannya di Italia memiliki virus dan berada di bawah karantina.
Di Inggris, ada 36 kasus yang dikonfirmasi, Perdana Menteri Boris Johnson telah memanggil komite darurat Cobra di hari Senin (2/3/2020).
Pada hari Senin (2/3/2020) ini, Korea Selatan juga melaporkan adanya 476 kasus baru, sehingga jumlah total kasus menjadi 4.212.
Dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 26 orang.
Dari kasus yang dikonfirmasi di Korea Selatan, 3.081 kasus berasal dari Daegu dan 73 persen dari kasus Gereja Shincheonji.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)