News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SMP Bunuh Bocah

Update Kasus Siswi SMP Bunuh Bocah: Permintaan Kak Seto hingga Kebiasaan Pelaku saat SD

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo dan rumah NF di Sawah Besar, Jakarta Pusat - Begini kabar terbaru remaja SMP pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kak Seto meminta agar tak dipenjara hingga kebiasannya saat SD.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto, meminta siswi SMP pembunuh bocah, NF (15), di Sawah Besar, Jakarta Pusat untuk tak dipenjara.

Disisi lain, orang tua NF telah diperiksa pihak kepolisian pada Minggu (8/3/2020), terkait kasus pembunuhan yang menjerat anaknya.

NF diketahui menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari pada Jumat (6/3/2020) setelah membunuh APA (5), tetangganya sendiri.

Berdasarkan pengakuannya, NF membunuh APA pada Kamis (5/3/2020) dengan cara dibenamkan ke bak kamar mandi.

Pembunuhan itu ia lakukan karena terinspirasi dari film horor yang sering ditontonnya.

Baca: Ada Tanda Ini di Curhatan Siswi SMP yang Bunuh Bocah, Grafolog Wanti-wanti Orang Tua Lain

Baca: Siswi SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Kini Diisolasi di Poli Kesehatan Jiwa RS Polri Kramat Jati

Dirangkum Tribunnews, berikut ini kabar terbaru remaja SMP pembunuh bocah di Sawah Besar:

1. Permintaan Kak Seto

Kak Seto saat di PN Denpasar. (KOMPAS.com/SRI LESTARI)

Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, meminta agar NF tidak dipenjara.

Ia menyarankan agar NF direhabilitasi.

Hal ini disampaikan Kak Seto kepada Kompas TV pada Selasa (10/3/2020).

“Kami apresiasi kepolisian. Tapi diimbau untuk tidak menahan pelaku, melainkan memberikan rehabilitasi,” ucapnya.

Rehabilitasi, menurut Kak Seto, diperlukan agar perilaku NF bisa berubah.

Ia juga menjelaskan, aksi kekerasan oleh anak-anak dipengaruhi lingkungan tempat tinggalnya.

Seperti kurangnya pengawasan orang tua, membiarkan anak menyaksikan kekerasan hingga mencontoh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini