TRIBUNNEWS.COM - Keluhan penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mencuat di media soasial.
Sejumlah penumpang mengeluh karena harus mengantre panjang dan menunggu kedatangan MRT yang begitu lama.
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, seorang penumpang di Stasiun MRT Bendungan Hilir, Lia, mengaku harus menunggu kedatangan MRT selama 40 menit.
"Ternyata jarak interval antarkereta bukan setiap 20 menit sekali, tapi 40 menit sekali," kata Lia, di stasiun MRT Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020) pagi.
"Saya dari stasiun Bundaran HI menunggu 40 menit kedatangan kereta," sambungnya.
Lia yang bekerja di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan itu pun terlabat tiba di kantor.
"Ini saya jadi telat masuk kerja.
Seharusnya masuk pukul 08.30 WIB, ini masih di sini," kata Lia, sembari berjalan cepat.
Baca: Antre di MRT, Fani Terpaksa Masuk Kerja Karena Tidak Ada Informasi Libur dari Perusahaan
MRT Jakarta memang tidak beroperasi seperti biasanya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) memberlakukan pembatasan operasional mulai Senin (16/3/2020).
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah, yang membatasi pergerakan di perkotaan.
"Pemerintah sebelumnya telah menghimbau warga untuk bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah.
Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis dan pelayanan publik, yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah," tutur Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, dalam keterangan tertulis saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (16/3/2020).
Ia menambahkan, layanan angkutan umum pada Senin ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah diimbau untuk bekerja dari rumah.