Jarak kedatangan kereta tetap seperti biasa, alias 5 menit pada jam sibuk, dan 10 di luar jam sibuk.
"Kami akan menjaga headway atau jarak antar kereta tetap seperti biasa. Kami pastikan tidak akan ada antrean saat di stasiun maupun hendak masuk kereta," ujar William di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020).
Begitu pula dengan TransJakarta. Penyesuaian operasional bus dibuka pukul 06.00 - 20.00 WIB.
Penumpang yang sudah masuk halte sebelum pukul 20.00 WIB, tetap terangkut.
Adapun pembatasan kuota diterapkan seperti sebelumnya.
Bus gandeng yang punya kapasitas tampung 150 pelanggan, kini dibatasi 60 pelanggan.
Bus tunggal juga hanya mengangkut 30 pelanggan.
Sementara, bus Royal Trans dan Mikro Trans disetop operasionalnya.
"Kami juga menerapkan jarak aman di dalam bus, yakni saat berdiri jarak aman selebar satu lengan, sedangkan saat duduk jarak aman selebar satu kursi," ungkap Plt Direktur Utama PT Transjakarta Yoga Adiwinarto.
Pada kesempatan serupa, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut LRT Jakarta menerapkan kebijakan yang sama seperti MRT dan Transjakarta.
Yakni operasional mulai pukul 06.00 - 20.00 WIB, dengan headway atau jarak antar kereta setiap 10 menit.
Antrean penumpang pada tiga moda transportasi itu akan dilakukan di luar halte atau stasiun.
Baca: Dua Dokter Meninggal karena Covid-19, IDI Akui APD Tenaga Medis Terbatas
Alasannya karena mencegah terjadinya kepadatan di dalam ruangan sempit, yang mana justru membuat potensi penularan virus makin besar.
"Antrean akan dibuka di luar halte atau stasiun, yang mana kita juga ingin menjaga kapasitas penumpang untuk bus atau kereta," ucapnya.