News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Korban Hendi si Penakluk 80 Janda, Terbuai Wajah Tampan Harta Terkuras Usai Minum Kopi Bareng

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petualangan cinta pria asal Bekasi berinsial TH ini luar biasa. Ia penakluk 80 janda kesepian dan wanita paruh baya. TH dihadirkan saat rilis kasus di Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (8/4/2020). (Inset) Foto hasil editan yang Hendi kirimkan ke korbannya.

TRIBUNNEWS.COM - Sepak terjang Tio (41) alias TH alias Hendi Handoko, si penakluk 80 janda lama kelamaan terbongkar. Bagaimana kisahnya? Ini penuturan salah seorang korbannya.

Dewi, bukan nama sebenarnya, mengambil hikmah setelah begitu saja cepat percaya kepada pria asing yang mengaku siap menikahinya.

Wanita 45 tahun ini satu dari 80 janda dan wanita paruh baya korban rayuan maut 

Lewat sambungan telepon kepada TribunJakarta.com (Grup Tribunnews.com), Minggu (12/4/2020), Dewi meminta kota tempat tinggalnya tak disebut, namun ia memastikan tinggal di Jawa Barat.

Anggota Unit Resrkim Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, menciduk Hendi beberapa hari lalu di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Petulangan cinta Don Juan asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, begitu pengakuannya di Facebook, begitu licin dan bikin banyak janda klepek-klepek.

Cerita awal pertemuan Dewi dengan Hendi bisa dibaca dalam artikel berjudul: Dewi Janjikan Anak-anaknya Bapak Baru.

Pada Mei 2019 dari sebuah grup tentang pencarian jodoh di Facebook, Dewi berkenalan dengan Tio yang saat itu mengaku bernama Hendi.

Baca: Kisah Cinta Rani Korban Penakluk 80 Janda, Tetap Setia Meski Pelaku Diciduk Bareng PSK di Kamar

Baca: Petualangan Cinta Penakluk 80 Janda Kesepian Berakhir Pahit, Ini Penampakannya

Terpesona Ketampanan dan Sosok Agamis
Profil Hendi membuat Dewi tertarik karena tampan untuk ukuran pria berumur. Selain itu ada beberapa nilai plus yang ditawarkannya.

Hendi mendaku sebagai duda anak satu dari Yogyakarta dengan deskripsi sebagai sosok yang rapi, wangi, berkomitmen dan mencari pasangan yang jelas.

Dia mengaku mencari wanita idaman yang dewasa dan tak mencari yang cantik atau pun kaya.

"Yang penting bisa menjadi tulang rusuknya dan mendoakannya sebagai suami," begitu Hendi mendeskripsikan profilnya di grup pencarian jodoh tersebut.

Hendi turut menjelaskan dirinya bekerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada profil Facebooknya.

Baca: Tetap Layani Pelanggan Nongkrong, Pemilik Kedai Kopi dan 3 Karyawannya di Bekasi Ditangkap Polisi

Baca: Siwon Choi Khawatir Dengar Ada Erupsi Gunung Anak Krakatau, Beri Pesan Berbahasa Indonesia

Berawal dari grup itulah Dewi mulai menjalin komunikasi dengan Hendi.

Dewi mulai tertarik karena menganggap Hendi sosok baik hati dan agamis.

"Setiap waktu salat dia selalu ingetin saya, termasuk suruh saya puasa sunah juga dan banyak beribadah," cerita Dewi dalam wawancara ekslusif kepada TribunJakarta.com lewat sambungan telepon, Jumat (10/4/2020).

Singkat cerita, setelah hubungannya terjalin dari hari ke hari, Dewi senang karena didatangi Hendi, pria yang selama ini berkomunikasi lewat chat dan sambungan telepon.

Cerita Dewi dan Hendi ibarat kekasih yang sudah lama terpisah jauh.

Petualangan cinta pria asal Bekasi berinsial Tio alias TH (41) ini luar biasa setelah menaklukkan 80 janda kesepian dan wanita paruh baya. Tampak Hendi memakai topi ketika menjual emas korbannya di salah satu toko emas. (Inset kiri atas) Foto Hendi yang dikirimkan ke korbannya. (Inset kiri bawah) Foto Hendi saat diamankan di Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat. (Dokumentasi Polsek Metro Tamansari/Dokumentasi korban bernama Dewi)

Tampangnya Teryata Berbeda
Di pertemuan pertama, Dewi merasa janggal karena tampang Hendi jauh dari yang dibayangkan selama ini.

Wajah asli Hendi tak sama dengan foto atau saat mereka video call.

Dewi melihat Hendi agak hitam dan banyak bekas jerawat di wajahnya.

"Kok beda ya sama di foto," gumam Dewi.

Ia mencoba berdamai dan menerima Hendi apa adanya.

"Saya bilang dalam hati enggak apa-apalah yang penting dia baik dan perhatian," kata Dewi saat itu mencoba meyakinkan dirinya.

Setelah menjemput Hendi di bandara, Dewi mengajak ke rumah.

Di rumah korbannya itu, Hendi tak kikuk bahkan sampai membuat segelas kopi sendiri.

Dewi begitu saja terpesona dengan Hendi yang sudah diyakininya bakal menjadi suaminya itu.

Dari Kopi Segelas Berdua, Awal Bencana

Tanpa disadari Dewi, dengan kopi itulah justru Hendi akan mencelakai dan menguras hartanya.
Sejak awal Hendi mengaku membuat kopi segelas biar bisa dinikmati bersama dan menciptakan kesan romantis.

Separuh gelas dihabisi Hendi, dan sisanya diminum Dewi.

Ketika korban lengah, diam-diam sisa kopi setengah Hendi masukkan obat bius.

Dewi masuk perangkap dan tak sadarkan diri dan tertidur pulas setelah meminum kopi atas permintaan Hendi.

Ia masih ingat, Hendi datang menemuinya pada 7 Maret 2020.

Waktu sudah hampir Magrib saat Hendi leluasa menguras harta benda di rumah Dewi, karena hanya mereka berdua saja saat itu.

Lari Bawa Perhiasan
Dari rumah Dewi mendekati pukul 18.00 WIB, Hendi membawa berbagai macam perhiasan, uang tunai dan ponsel korbannya dengan tas ransel.

Di tengah pelariannya, Hendi buru-buru mendatangi sebuah toko emas yang sedang siap-siap tutup.

Seluruh perhiasan dari lemari Dewi seperti cincin, kalung dan gelang emas, segera Hendi jual.

Lokasi toko emas hanya berjarak sekira 1 kilometer dari rumah Dewi.

"Waktu dia menjual di toko emas itu terekam CCTV memang sudah hampir jam 6 sore," kata Dewi.

Dewi pun mengirimkan rekaman CCTV berdurasi 11 menit kepada TribunJakarta.com (Grup Tribunnews.com)

Video tersebut merekam mulai Hendi datang, mengeluarkan perhiasan Dewi hingga pergi setelah menerima uang hasil penjualan.

Hendi tampak mengenakan kaus lengan pendek, celana jin, bertopi dan gerak-geriknya tampak panik seolah ingin segera buru-buru keluar dari toko emas tersebut.

Ia terus memainkan ponselnya untuk menutupi raut muka gelisahnya.

Saat uang diterima, Hendi sempat menghitungnya kembali sebelum kabur.

"Saya lupa jumlah pastinya waktu itu. Tapi kerugian saya kalau ditotal sama uang dan handphone ya sekitar Rp 15 juta," sambung Dewi.

Toko emas berseberangan dengan kantor polisi

Kata Dewi, toko emas tersebut persis berseberangan dengan kantor polisi tempatnya membuat laporan atas kejahatan Hendi.

Awalnya, Dewi penasaran dan iseng bertanya ke para pedagang toko emas di sana apa mungkin perhiasannya dijual Hendi.

Selama di sana Dewi pun menjelaskan ciri-ciri pelaku dan perhiasan yang dimilikinya.

Salah satu pemilik toko emas membenarkan ada orang seperti yang dimaksud Dewi.

Terlebih, orang tersebut menjual perhiasan tanpa dilengkapi kwitansi kepemilikan.

"Pas itu kemudian di cek CCTV dan ternyata bener si Pak Hendi jualnya ke toko emas itu," kata Dewi.

Dewi hanya sekian korban. Ada korban lain seperti Ayu dan Rani.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dewi Terbius Pesona Hendi Si Penakluk 80 Janda, Pelaku Jual Emas Korban di Toko Sebrang Polsek, 
Penulis: Elga Hikari Putra

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini