Suaminya, Didi Prasetyo, juga dinyatakan positif Covid-19 oleh tim medis RSPAD Gatot Soebroto.
Saat ini suaminya masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.
Dyah pun berharap agar suaminya bisa lekas sembuh dan pulang untuk kembali berkumpul bersama dirinya dan anak-anaknya.
Lebih dari itu, Dyah berharap agar wabah Covid-19 ini bisa lekas selesai, mengingat banyaknya korban.
"Saya harap suami cepat pulang ke rumah untuk bisa lekas sembuh, seperti itu."
"Semoga juga wabahnya cepat selesai."
"Anak ada yang terpisah dari ibunya. Istri ada yang terpisah dari suaminya, seperti itu. Semoga cepat selesai wabah ini," harap Dyah.
Didi pun mengungkapkan hasil tes swab-nya sebanyak empat kali selama ia dirawat di Paviliun Soehardo RSPAD Gatot Soebroto.
"Untuk saya keesokan harinya tes swab juga."
"Dirapid tes dan hasil saya juga reaktif."
"Kemudian saya diisolasi di IGD sambil menunggu administrasi."
"Kemudian selesai itu saya dibawa ke Paviliun Soehardo."
"Diswab sudah sampai empat kali."
"Yang pertama hasilnya masih positif, swab kedua negatif, swab ketiga masih positif semua," papar Didi.
Didi bersyukur karena tim medis RSPAD telah banyak membantunya, khususnya membantu persalinan istrinya.
"Alhamdulillah dari pihak RSPAD sangat membantu dan membantu persalinan, dan termasuk istri juga banyak-banyak dibantu."
"Terima kasih banyak," ungkap Didi.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa juga sempat terkejut ketika mendengar laporan dari tim medis RSPAD Gatot Soebroto yang menyatakan Didi, suami Dyah, merupakan anggota TNI AD.
• KESAKSIAN Penolong Pertama Novel Baswedan: Tangan Gatal Setelah Bantu Bersihkan Wajah dari Air Keras
"Loh, jadi yang ini tuh tentara toh?" ungkap Andika ketika menerima laporan via video conference dari tim medis RSPAD Gatot Soebroto.
Andika pun sempat mengonfirmasi ke tim medis RSPAD Gatot Soebroto soal informasi Dyah sudah pecah ketuban sebelum dibawa ke RSPAD.
Setelah mendengarkan laporan, Andika juga mengungkapkan informasi Dyah sempat ditolak di sejumlah rumah sakit sebelum dibawa ke RSPAD.
"Saya dapat info soalnya, si ibu yang istri Pratu ini rupanya sudah ke satu atau dua rumah sakit sebelum ke RSPAD, tapi ditolak."
"Ditolak dan kemudian akhirnya minta-minta tolong benar di RSPAD itu."
"Di RSPAD kemudian diterima sehingga kemudian sampai melahirkan dan itu sudah pecah ketuban, sehingga kalau terlambat itu pasien akan meninggal," ungkap Andika. (m24/Gita Irawan)