Selain mendalami kasus tersebut, ia juga mengatakan akan meningkatkan patroli rutin polisi, khususnya di wilayah Sukmajaya.
Pasalnya, pekan lalu juga terjadi penculikan terhadap 8 anak dengan dalih mengajak mereka ikut turnamen game online.
8 Anak Nyaris Diculik dengan Iming-iming Gim Online
"Tapi apa pun itu, kami harus melindungi anak di sekitar kita. Ada penambahan patroli, kami turunkan seluruh tim termasuk Tim Jaguar (Penjaga Anti Huru-hara) dan Raimas (Pengurai Massa), jamnya juga kami perketat," ujar dia.
"Sukmajaya ini rawan karena aktivitas orang cukup tinggi," kata Azis.
Percobaan penculikan anak di Depok juga sempat terjadi pada pekan lalu.
Delapan orang anak dibawa oleh orang tak dikenal setelah diajak agar ikut turnamen online game.
Empat anak berhasil kabur dan pulang. Empat lainnya sempat diculik dua malam dan ditemukan polisi di sekitar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sampai sekarang, terduga pelaku penculikan itu masih buron.
Polisi telah merilis sketsa wajah terduga pelaku, berdasarkan keterangan delapan bocah tersebut.
Terbaru, seorang orang tua korban bernama Esih Kurniasih mengungkap hal yang dialaminya putrinya berinisial KE saat dibawa terduga pelaku ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dijumpai wartawan, Esih mengatakan terduga pelaku mengancam putrinya korban yang lain dengan hal mistis, yaitu santet.
“Pelaku sempat ngancam santet. Mau diantar pulangnya atau pulang sendiri, terus anka-anak bilang pulang sendiri aja. Pelaku bilang siap-siap saja nanti di jalan disantet,” kata Esih di kediamannya di kawasan Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (8/7/2020).
Akibat ancaman tersebut para pun korban langsung ketakutan, namun tidak bagi KE putri Esih.