Esih mengatakan, putrinya tercinta masih terus melawan terduga pelaku mesih telah diancam.
“Anak-anak yang lain jadi ketakutan tapi kalau anak saya ngelawan terus, dia digalakin terus karena ngelawan. Anak saya bilang santet itu apa, yasudah santet saja,” ucap Esih.
Akibat penculikanjtersebut, Esih berujar putrinya kehilangan telepon genggam yang digasak oleh pelaku.
Untuk diketahui, peristiwa penculikan ini terjadi pada Sabtu (27/6/2020) silam, ketika delapan korban sedang asik bersama di Pasar Agung.
Tiba-tiba, ada seorang pria misterius yang mendatangi mereka, dan mengiming-imingi korban untuk ikut turnamen game online.
Selanjutnya, para korban pun mengiyakan ajakan pelaku, dan ikut menuju tempat yang dijanjikan menggunakan angkutan kota.
Baca: Tanggapan Psikolog Soal Pria Masturbasi dan Pamer Kelamin di Solo: Ini Jelas Kategori Menyimpang
Dalam perjalanan, empat anak merasa curiga dan memutuskan untuk kabur di bawah Jalan Layang Universitas Indonesia, sementara empat anak lainnya termasuk KE putri Esih masih ikut bersama pelaku, hingga akhirnya ditemukan di kawasan Pasar Induk Kramat Jati.
Saat ini, polisi pun tengah bekerja keras mengungkap pelakunya, dan telah menyebar sketsa wajah terduga pelaku sejak beberapa hari yang lalu. (TribunJakarta/Dwi/KOMPAS.com/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bocah 7 Tahun Hampir Jadi Korban Penculikan Modus Bekap Pakai Tisu di Depok, Polisi: Sukmajaya Rawan