Arief mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya satu di antara rekannya di Metro TV.
Pihaknya pun berharap agar kepolisian setempat segera mengusut tuntas kasus ini.
"Perjuangan kita untuk segera mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab atas meninggalnya beliau."
"Saya minta kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini agar kita semua bisa mendapatkan keadilan atas apa yang dialami almarhum," jelas Arief, masih dikutip dari Kompas TV.
Baca: Menurut Polisi, Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Ditikam, Jenazahnya Ditemukan di Pinggir Tol
Diketahui, Yodi terakhir bertugas di kantor Metro TV pada Selasa, 7 Juli 2020 pukul 15:00 sampai 22:27 WIB.
Dari KTP yang ditemukan polisi, Yodi Prabowo diketahui lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 15 Agustus 1994.
Yodi diketahui berdomisili di daerah Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
Barang bukti yang ditemukan antara lain; dompet, KTP, NPWP, kartu ATM, sebuah motor, 3 STNK, helm, jaket, tas, dan uang sejumlah RP 40.000.
Ditemukan dengan luka tusuk di dada
Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan, pihaknya mengetahui keberadaan Yodi tengah dicari oleh keluarganya.
Pasalnya, keluarga korban melapor sosok Yodi tak kunjung pulang ke rumahnya.
"Kami tahunya keluarganya melapor belum sampai ke rumah juga. (Yodi) ditelepon tak merespons."
"Kemudian keluarga melapor ke kantor. Kami langsung telepon ke teman-teman dekat,” kata Don Bosco saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Adapun, lanjut Don Bosco, ditemukan sebuah luka tusuk di bagian dada pada mayat Yodi.
Di dekat mayat, ditemukan juga sebilah pisau.
"Saat ini jenazah dibawa ke RS Polri. Untuk keterangan lebih jelas, silakan tunggu hasil otopsi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Wahyu Adityo Projo)