Terakhir, Reza meminta meskipun FAC telah meninggal dunia, proses penanganan kasus ini tidak boleh dihentikan.
Reza menduga FAC tidak menutup kemungkinan merupakan bagian dari jaringan pedofilia internasional.
"Pelaku eksploitasi seksual anak bukan sebagai lone wolf, melainkan sebagai bagian dari jaringan pedofilia internasional, maka perlu dipastikan bahwa pelaku bukan bunuh diri, melainkan 'dibunuh'."
"Dibunuh oleh sindikat internasional tersebut. Jika mereka menggunakan cryptocurrency sebagai alat transaksi, boleh jadi penelusurannya tidak mudah."
"Tapi, semoga kepolisian tetap bisa membongkar lebih jauh pergerakan jaringan jahat internasional tersebut," tandasnya.
Baca: Kakek Pedofil yang Cabuli 4 Anak di Surabaya Ditangkap, Iming-iming Es Krim hingga YouTube
Kronologi Kematian FAC
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengungkapkan terkait kematian warga negara Prancis, FAC alias Francois Abello Camille (65), yang menjadi tersangka dalam kasus pencabulan terhadap ratusan anak.
Hal tersebut disampaikan dalam rilis pihak kepolisian yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Senin (13/7/2020).
Peristiwa ini bermula pada Kamis (9/7/2020) lalu saat petugas jaga melakukan patroli.
Kala itu para petugas mengecek setiap tahanan di sel masing-masing.
Kemudian, petugas menemukan leher Frans sudah dalam kondisi terikat kabel.
Kombes Pol Yusri menerangkan kabel sudah terikat di leher namun tak tergantung.
"Kemudian hari Kamis yang lalu, pada saat petugas dari tahanan melakukan patroli di masing-masing ruang tahanan yang ada."
"Dalam kondisi terikat lehernya dengan seutas kabel, ada kabel yang terikat tapi tidak tergantung," terang Kombes Pol Yusri.