News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketegasan Bu Kepsek SMAN 3 Tangsel Tolak Siswa Titipan yang Bikin Lurah Ngamuk Pecahkan Toples

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah saat ditemui di Gedung SMAN 3 Tangsel, Benda Timur, Pamulang, Jumat (17/7/2020)

Polisi mencatat daftar nama calon siswa titipan Lurah Saidun berjumlah enam anak, satu di antaranya sudah diterima di sekolah lain.

Sedangkan Lurah Saidun hanya mengaku menitipkan dua calon siswa.

Lurah Saidun dilaporkan dengan tuduhan pasal 335 ayat (1) dan 406 KUHP tentang pemaksaan dengan ancaman dan pengerusakan barang.

 Kata Pak Lurah

Terpisah, Saidun, Lurah Benda Baru mengakui bahwa dirinya menitipkan calon siswa agar diterima di SMAN 3 Tangsel.

Berbeda dengan keterangan polisi, Saidun hanya mengakui dirinya mendorong kepala sekolah agar menerima dua calon siswa yang direkomendasikannya.

Dua calon siswa itu merupakan anak dari sekuriti Kelurahan Benda Baru.

"Dua orang, staff saya, kemudian yang satu lagi sudah masuk dengan sendirinya dari jalur prestasi. Saya cuma mendorong (agar) anak sekuriti saya. Sudah itu saja, kalau memang enggak masuk yasudah, enggak apa," ujar Saidun saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (17/7/2020).

Baca: Lurah di Tangerang Selatan Ngamuk di Ruang Ibu Kepsek Gara-gara 6 Calon Siswa Titipannya Tak Lulus

SMAN 3 Tangsel, Jalan Benda Timur XI A, Benda Baru, Pamulang, Tangsel, Jumat (17/7/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Saidun mengatakan, jika ada yang mengatakan dirinya menitipkan lebih dari dua anak maka tidak benar.

"Saya seorang Lurah, ada staff saya anaknya mau masuk, staff saya sekuriti. Sekuriti kelurahan. Enggak, kalau lima itu bohong," ujarnya.

Namun pihak sekolah yang berlokasi di Jalan Benda Timur XI A, Benda Baru, Pamulang, Tangsel itu, tidak menerima calon siswa titipan lurah.

Alasannya karena proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) sudah berakhir dan siswa sudah daftar ulang seluruhnya.

"Harusnya masih bisa kali, tapi kan kewenangannya mereka. Yang pasti belom ada, belom sukses itu mah," ujarnya.

Setelah mendapat penjelasan tersebut di ruang kepala sekolah pada Jumat (10/7/2020), Saidun tidak terima dan menendak toples yang berjejer di atas meja.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini