"Nggak bareng-bareng jalannya, ada jeda 20 menitan lah," kata Syahrul saat ditemui di warungnya.
Yang jelas, ujar Syahrul menambahkan, kedua orang tersebut merupakan laki-laki.
Sambil mengingat-ingat memorinya, Syahrul coba menggambarkan dua pria yang dilihatnya.
Pria pertama melintas di depan warungnya sekitar pukul 02.00.
Syahrul mengatakan, pria itu mengenakan setelan kantoran.
"Dia pakai kemeja krem (lengan) pendek, celana bahan warnanya kayak gitu (coklat), terus pakai kacamata," ujar dia sambil menunjuk celana seseorang.
Karena Syahrul tahu pria itu orang asing, ia lalu menegurnya dan bertanya 'mau kemana?'
Namun, si pria hanya menjawab seadanya sambil terima telepon di tangan kirinya.
"Saya tanya mau ke mana? Dia cuma bilang ke atas. Dia sambil terima telepon pakai tangan kiri," tutur Syahrul.
Selang 20 menit, Syahrul kembali melihat pria kedua muncul dari arah yang sama.
Tetapi kali ini, Syahrul dan Elvin tak menegurnya namun terus memperhatikan gerak-geriknya.
"Kalau yang kedua ini nggak terlalu kelihatan mukanya, soalnya dia tutupin pakai jaket kupluk warna hijau. Tapi badannya sama, agak gemuk terus tinggi," kata Syahrul.
Setelah sekitar 200 meter dari warungnya, pria tersebut sudah tidak terlihat lagi.
Mulanya, Syahrul mengira kedua pria itu merupakan pencuri yang mengincar sepeda motor warga.