TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Perempuan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berharap pelaku pemerkosaan di Bintaro yang viral dihukum seberat-beratnya.
"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya, saya apresiasi pihak kepolisian yang cepat dan tanggap menangkap pelaku" ungkap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menjelaskan pentingnya perlindungan terhadap korban dan saksi kasus pemerkosaan, sebagai contoh dari kasus akun AFS yang butuh waktu lama mengumpulkan keberanian melaporkan kasusnya.
"Tak mudah bagi korban untuk bersuara dan membongkar kasusnya, kita berpihak padanya, pada keberaniannya, kita harus melindungi korban dan saksinya,” tutur Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga politisi Gerindra.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga mendorong para korban yang selama ini bungkam atau merahasiakan dirinya sebagai korban untuk berani menghubungi lembaga-lembaga yang melindungi hak perempuan atas kasus-kasus serupa.
Seperti Komnas Perempuan, P2TP2A, maupun yayasan dan LBH yang fokus pada pendampingan perempuan dan korban.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang disebut-sebut akan maju sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan menegaskan sebuah kota harus dibuat sistem pengamanan yang serius demi menjaga warganya. Terlebih sebuah kota yang nyaman dan aman bagi warga perempuan.
"Perlu tindakan preventif dan kebijakan daerah yang melindungi perempuan agar kota ini bisa aman dan nyaman, seperti pentingnya memperbanyak pemasangan cctv di area-area publik dan Satgas yang siap sedia mendampingi dan melindungi kaum perempuan dan kelompok yang rentan jadi korban" papar Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.