TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Pandemi covid-19 bukan halangan untuk melangsungkan resepsi pernikahan. Konsep Drive Thru menjadi pilihan pasangan di Bekasi. Bagaimana kisahnya? Simak beritanya.
Sekitar seribu tamu menghadiri pernikahan Yunita dan Karim di halaman parkir ruko Bekasi Town Square (Betos), Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu, (8/8/2020).
Berawal dari keinginan tak ingin menunda terlalu lama, pasangan Yunita dan Karim Muhamdilah enggelar resepsi pernikahan berkonsep drive thru.
1.300 tamu hadir dalam beberapa sesi
Khais Akbar selaku Wedding Organizer (WO) mengatakan, sebanyak 1.300 undangan disiapkan menghadiri acara resepsi tersebut.
"Kurang lebih 1.300 undangan yang hadir hari ini, terdiri dari tamu dari orangtua pengantin dan tamu dari kedua mempelai," kata Khais.
Dia menjelaskan, pesta pernikahan drive-thru ini berlangsung sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Baca: Di Kediri, Warga Sudah Boleh Gelar Hajatan dan Resepsi Nikah, Ini Syarat-syaratnya
Baca: Heboh Foto Nikahan Ariel NOAH dan Pedangdut Putri Jamila, Cek Faktanya, Ternyata . . .
Terdapat beberapa sesi undangan, pertama kata dia, dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB merupakan tamu undangan dari orangtua kedua mempelai.
"Sesi pertama itu tamu-tamu dari orangtua, ada dari Pemda, Polres dan sebagainya," jelasnya.
Lalu sesi berikutnya dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB merupakan tamu dari kedua mempelai.
"Sesi berikut teman-teman mempelai, tetangga itu di jam sore kita buat, jadi terpisah," terang dia.
Pemisahan sesi undangan ini dilakukan selain meminimalisir kepadatan, juga untuk menjaga agar konsep drive-thru berjalan lancar.
"Sengaja kita pisah jadi dua sesi supaya tamu yang datang enggak berkumpul di satu waktu yang sama, supaya lancar juga," terangnya.
Berlangsung meriah
Walau drive thru, resepsi pernikahan berlangsung cukup meriah. Terdapat alunan musik dangdut yang dihadirkan kedua mempelai menghibur tamu yang datang.
Pada dasarnya, respesi pernikahan drive-thru ini hampir sama dengan acara resepsi pada umumnya.
Hanya saja, para tamu yang mayoritas menggunakan kendaraan roda empat ini, datang tanpa harus turun dari kendaraannya.
Mereka datang, langsung masuk ke jalur area resepsi pernikahan yang sudah diatur panitia sedemikian rupa.
Awalnya, tamu mengisi buku kehadiran seperti menghadiri kondangan pada umumnya di pintu masuk menuju area resepsi.
Di area ini, tamu juga akan dipersilakan memberikan kado atau amplop kondangan ke kotak yang disedikan atau diserahkan ke panitia.
Baca: Wali Kota Bekasi Menilai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Wajib di Zona Hijau tidak Relavan
Baca: Anisa Rahma Ikhtiar Miliki Momongan, Potretnya Gendong Kucing di Resepsi Kakak Bikin Gemas Warganet
Selanjutnya, dengan tetap berada di dalam mobil, tamu akan melaju mengukuti rute yang sudah disiapkan menuju pelaminan tempat kedua mempelai berada.
Sesampainya di depan pelaminan, kedua tamu dipersilahkan membuka kaca mobil dan menyapa kedua mempelai serta orangtua pasangan pengantin.
Mereka tetap tidak diperkenankan turun, bahkan untuk foto bersama tamu dan mempelai tetap berfose dengan kondisi tanpa turun dari kendaraan.
Sang Pengantin Sedih bercampur bahagia
Pasangan Yunita dan Karim Muhamdilah mengatakan, konsep drive-thru dipilih lantaran, orangtua maupun keluarga sang istri sepakat, tidak mau menunda terlalu lama menggelar resepsi pernikahan.
"Saya bersama keluarga besar membicarakan acara ini matang-matang, melihat kondisi saat ini masih pandemi kitapun berpikir mau ditunda-ditunda entah sampai kapan," kata Karim.
Yunita dan Karim sebelumnya, sudah melangsungkan akad nikah pada, 20 Juni 2020 lalu.
Bayangan akan menggelar pesta pernikahan dengan konsep normal, sejatinya menjadi tujuan utama mereka.
Tetapi pandemi Covid-19 yang belum juga reda membuat mereka tepaksa mengubur dalam-dalam keinginan menggelar pesta sebagai ajang berkumpul keluarga serta teman.
"Akhirnya kita berpikir konsep baru seperti apa yang harus kita lakukan, maka kita padukan pernikahan konvensional dengan drive-thru," jelas Karim.
Ketika ditanya terkait perasaannya menggelar pesta pernikahan drive-thru, Karim mengaku, sedih bercampur bahagia.
Dia mengaku, pesta pernikahan seperti tidak pernah terbayangkan bakal dilakukannya, padahal acara resepsi merupan momentum berkumpul kelurga besar.
"Sebenarnya sedih juga sih, kita enggak bisa benar-benar dekat sama keluarga besar, tapi mau gimana lagi kondisinya pandemi seperti ini," ungkapnya.
"Tapi mau gimana lagi, bahagia bercampur dengan duka, kita berduka dengan kondisi negara yang saat ini terjadi, wabah inikan terjadi di seluruh dunia juga," tambahnya.
Biaya lebih hemat
Khais Akbar, selaku wedding organizer (WO) yang menyelenggarakan acara tersebut mengkaim, biaya pesta pernikahan drive-thru ini dinilai lebih hemat biaya katering.
Konsep wedding drive-thru ini, tamu tetap disediakan makanan.
Bedanya, makanan disadikan dalam bentuk boks yang disediakan untuk tiap satu tamu undangan.
"Kalau di drive-thru ini sekali jalan sekali makanan udah mereka pulang bisa dipangkas jauh lumayan (biaya katering)," jelasnya.
Biaya katering dalam setiap acara pernikahan kata Khais, merupakan biaya yang memiliki porsi cukup besar.
Hampir sekitar 50 persen dari biaya pernikahan, dihabiskan untuk kebutuhan katering tamu.
Dia mencontohkan, jika dalam acara resepsi normal, biaya katering tentunya akan bertambah sesuai keinginan sajian makanan yang beragam.
Jika suatu pernikahan mengundang sebanyak 1.300 tamu, pihaknya akan menyediakan sebanyak dua kali lipat atau 2600 porsi katering.
Namun, 2.600 itu belum termasuk sajian makanan seperti makanan gubukan atau makanan ringan seperti es krim, siomay, bakso dan lain sebagainya.
"2.600 itu cuma prasmanannya aja, belum makanan gubukannya, pasti akan berkali-kali lipat lagi untuk makanannya," terang dia.
"Misalnya kita datang ke kondangan enggak mungkin makan makanan gubukannya aja kan, pasti makanan prasmanan dulu, itu satu orang aja bisa tiga kali makan," terang dia.
Untuk acara resepsi pasangan pengantin Yunita dan Karim, biaya pernikahan drive-thru mencapai kurang lebih Rp150 juta dengan 1.300 undangan.
Menurut Khais, biaya itu sejatinya bisa ditekan jika kedua mempelai mengurangi jumlah tamu undangan misalnya 500 tamu seperti pernikahan pada umumnya.
"Ini jauh lebih murah, kalau untuk 1300 undangan kondisi normal (bukan drive-thru) bisa menghabiskan biaya Rp300 jutaan," terangnya. (Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Yunita dan Karim Gelar Resepsi Drive Thru di Bekasi: Ribuan Tamu Hadir, Biaya Jauh Lebih Hemat,