News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahasiswa Undip Melaksanakan Penyuluhan Akuaponik kepada masyarakat Kelurahan Jati Pulogadung

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Wahsudiyanto (ketua RW 01) ketiga dari kiri berfoto bersama para mahasiswa UNDIP yang tergabung dalam Tim II ‘KKN Pulogadung’ berfoto bersama usai melakukan penyuluhan di hadapan masyarakat pada Minggu (2/8/2020)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang berasal dari Kotamadya Jakarta Timur diterjunkan untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lingkungan rumah masing-masing.

Adanya pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia membuat kegiatan KKN yang biasanya dilaksanakan secara berkelompok diubah menjadi KKN individu.

Gavin Rahadian Darsana, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dari Fakultas Ilmu Budaya jurusan Ilmu Sejarah yang melakukan kegiatan KKN individu di lingkungan tempat tinggalnya di RW 01 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur mengatakan, program kerja KKN Individu dibagi menjadi 2 program.

Kedua program itu yakni Program Pemberdayaan Masyarakat yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Program Pencegahan Covid-19 yang dilaksanakan mulai 5 Juli sampai 15 Agustus 2020.

Dalam program kali ini, Gavin memilih 2 topik yang berbeda yaitu Pembelajaran tentang Sistem Akuaponik Sebagai Cadangan Kebutuhan Pangan di Masa Pandemi Covid 19 di Jakarta Timur dan Dampak Covid-19 terhadap Situasi dan Perilaku Masyarakat. 

Baca: Cerita Mahasiswi yang Memilih Pemukiman Pemulung Saat KKN di Tengah Pandemi

Setelah melakukan perizinan ke berbagai pihak akhirnya Gavin beserta ke-4 (empat) rekan lainnya yang tergabung dalam Tim II ‘KKN Pulogadung’ melakukan penyuluhan yang dilakukan di kantor RW di lingkungan kelurahan Jati Pulo Gadung pada Minggu (2/8/2020) dan dihadiri oleh sekitar 20-an warga Kelurahan Jati Pulo Gadung dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Sebelum memulai pemaparan lebih jauh mengenai sejarah Akuaponik, Gavin memulainya dengan menjelaskan latar belakang perlunya budidaya tanaman melalui teknik Akuaponik terlebih dahulu.

“Jadi, secara umum Pandemi Covid 19 sedikit banyak telah mengubah kegiatan sosial di masyarakat terutama perubahan dalam kegiatan bekerja para pegawai kantoran yang sebelumnya banyak dilakukan di kantor kemudian separuh ataupun seluruh kegiatan kerjanya menjadi dilakukan di rumah untuk membatasi/mengurangi berinteraksi langsung dengan lingkungan luar untuk mencegah penularan dan penyebaran virus Covid 19," ujar Gavin.

Namun demikian, walaupun sebagian aktifitas masyarakat hanya dilakukan di rumah, masyarakat tetap harus dapat berkarya.

Baca: Nadiem Dukung Kegiatan KKN Mahasiswa yang Terkait Penanganan Covid-19

"Salah satu alternatif bagi masyarakat untuk dapat berkarya dari rumah adalah dengan mencoba melakukan kegiatan budidaya tanaman yang praktis dan mudah untuk dipelajari yang merupakan bagian dari apa yang disebut dengan “Urban Farming”," ujarnya.

Dalam Urban Farming ada beberapa teknik budidaya tanaman yang cukup dikenal yaitu teknik budidaya Akuaponik dan Hidroponik.

"Yang saya beserta Tim II ‘KKN Pulo Gadung’ lakukan adalah melakukan penyuluhan mengenai cara berbudidaya tanaman dengan teknik Akuaponik,” ujar Gavin, Minggu (2/8/2020).

Lebih jauh menurut Gavin mengatakan dalam budidaya tanaman dengan teknik Akuaponik ikan menjadi unsur yang paling penting karena kotoran ikan merupakan nutrisi bagi tanaman untuk dapat berkembang.

Dalam sejarah perkembangan teknik Akuaponik yang pertama kali hadir di Mesir kuno sekitar 3000 tahun sebelum Masehi dan di Cina sekitar 2000 tahun sebelum Masehi juga mendapati bahwa sistem pertanian di dua tempat tersebut juga banyak menggunakan teknik Akuaponik yang memanfaatkan ikan sebagai sumber nutrisi utama bagi perkembangan tanaman pertanian mereka.”

Baca: Politikus PDIP: Rangkap Jabatan Lecehkan Profesionalisme dan Berpotensi KKN

“Di Indonesia sendiri, Akuaponik mulai ditekuni pertama kali sejak tahun 1990 tetapi teknik tersebut tidak berkembang seperti yang diharapkan. Baru pada era 2000-an teknik Akuaponik mulai berkembang dan sebagian masyarakat mulai banyak menunjukkan minat terhadap teknik Akuaponik untuk berbudidaya tanaman," ujarnya.

“Budidaya tanaman dengan teknik Akuaponik merupakan bagian dari urban farming yang merupakan praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan yang berada di kota, yang juga melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, urban farming merupakan sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan,” lanjutnya.

“Menurut beberapa kalangan, berbudidaya tanaman dengan teknik Akuaponik itu menguntungkan bila ditekuni walaupun biaya investasinya tidaklah rendah. Walaupun begitu selama pandemi Covid 19 budidaya tanaman melalui teknik Akuaponik dapat dijadikan pilihan untuk mengisi waktu luang sembari mempelajari hal baru serta dapat dijadikan sebagai salah satu sumber untuk memperoleh tambahan pendapatan” katanya.

Kegiatan penyuluhan oleh Tim II ‘KKN Pulo Gadung’ yang berlangsung selama 1 jam tersebut berlangsung seru karena antusiasme masyarakat terhadap acara penyuluhan ini ternyata cukup luar biasa.

Acara kemudian diakhiri dengan pembagian goodie bag yang berisi sembako dan APD (Alat Pelindung Diri) kepada masyarakat yang sudah hadir pada acara penyuluhan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini