TRIBUNNEWS.COM - Seorang istri siri berinisial RK (35) menjadi tersangka kasus penusukan suaminya, HS (34) hingga tewas.
RK ternyata tulang punggung keluarga yang kemudian terkena PHK lima bulan lalu karena pandemi.
Sedangkan HS adalah pekerja serabutan yang sering menganggur dan menjadikan RK sebagai sasaran amarah.
"Memang sering ribut. Jadi suami istri pernikahan siri ini sering ribut. Kemudian karena memang suaminya nganggur dan istrinya pernah bekerja sebagai pelayan (restoran) dan saat ini sedang Covid-19 ya enggak ada penghasilan," kata Kapolsek Mampang, Sujarwo saat merilis kasus penusukan di Mapolsek Mampang, Jakarta, Senin (!7/8/2020).
Baca: Kalah Duel dengan Istri, Suami Tewas Terkapar Terkena Pisaunya Sendiri yang Direbut Istri
Sujarwo mengatakan, HS sering memukul RK berdasarkan keterangan RK. Selama hidup bersama, HS dan RK sering bertengkar.
"Kalau suaminya ini memang kerjanya kerja serabutan, kadang-kadang markir, kadang-kadang nggak punya penghasilan. Ini kadang-kadang yang diduga mengakibatkan ekonominya tidak stabil, sering marah-marah suaminya," ujar Sujarwo.
Mereka tinggal di sebuah indekos di Jalan Bangka VII C, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta. Lokasi indekosnya berada di gang sempit.
"Untuk melintas sepeda motor saja tidak bisa," ujar Sujarwo.
Terakhir bertengkar karena uang Rp30.000
Percekcokan HS dan RK berujung penusukan HS hingga tewas. HS tewas di tangan istrinya sendiri, RK.
Peristiwa ini berawal saat HS meminta uang Rp30.000 kepada RK untuk membeli rokok. Namun, emosi HS tersulut lantaran permintaannya tak bisa dipenuhi RK.
“Si suami minta uang Rp 30.000 kepada istrinya. Karena istrinya tak punya penghasilan, ini marah si suami, lalu cekcok,” kata Sujarwo.
Percekcokan berlanjut menjadi pertengkaran fisik. HS sempat memukul RK hingga menyebabkan luka memar di bagian kepala.
Baca: Tewas Tertusuk Pisaunya Sendiri yang Direbut Istri saat Duel, Suami Sempat Keluar Rumah Menahan Luka
"Pada saat mengancam dengan pisau tersebut ini kemudian direbut. Pada saat dipegang oleh istrinya kemudian langsung didorong dan kemudian ditusuk luka pada dada," tambah Sujarwo.