Lebih lanjut, sejoli ini menyewa unit di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jaksel.
Di sana, mereka menyimpan jasad korban yang sudah dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel.
Mereka menyewa unit di Apartemen Kalibata City sambil menunggu tempat untuk menguburkan jasad korban.
Setelahnya, Laeli dan Fajri mengontrak sebuah rumah di perumahan di Cimanggis, Depok, untuk dijadikan sebagai 'kuburan' korban.
Baca: Tega Mutilasi Jasad Rinaldi Jadi 11 Bagian Pakai Gergaji, Pelaku Kini Terancam Hukuman Mati
"Mereka ini nyewa juga di Kalibata City beberapa hari, sambil menunggu kemudian untuk mencari tempat pemakaman. Mereka ingin mendapatkan kontrakan dan sebenarnya mereka sudah menggali di belakang kontrakan itu. Jadi ke sana hanya untuk menyimpan sementara di Apartemen Kalibata City itu," ucap Nana.
Meski demikian, rencana itu gagal.
Tim dari Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Handik Zusen, AKP Noor Marghantara, dan AKP Mugiya, berhasil menangkap keduanya di Depok pada Rabu (16/9) sore.
Cara Laeli hilangkan jejak
Nana menuturkan, usai membunuh dan memutilasi korban, tersangka LAS alias Laeli, kemudian mengecat atau mewarnai rambut hitam sebahunya menjadi pirang, untuk menghilangkan jejak atau agar tak dikenali.
"Jadi tersangka LS alias Laeli ini sengaja mengecat rambutnya menjadi warna pirang untuk menghilangkan jejak. Sehingga tidak ada yang mengenalinya. Jadi dia ingin merubah penampilannya," kata Nana, Kamis (17/9/2020).
Baca: Pembunuhan Mutilasi Manajer HRD, Kenalan Lewat Tinder & Mayat Disembunyikan, Ini Kronologinya
Dengan mengubah penampilan, kata Nana, Laeli berharap tidak dikenali siapa pun terutama teman korban.
Dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis sore, DAF dan LAS juga dihadirkan ke hadapan wartawan.
Keduanya mengenakan baju tahanan warna oranye dengan kedua tangan diborgol ke depan.
LAS tampak berambut pirang dan kerap menutupi wajahnya dengan rambut sebahunya itu.