Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Adi Saputra mengaku perasaannya terasa berat setiap kali mengantarkan jenazah kepada keluarganya. Apalagi keluarga korban kerap menangis sedih ketika jenazah anggota keluarganya tiba di rumah duka.
Apalagi hampir seluruh jenazah yang diantarnya adalah korban pembunuhan dan sejenisnya.
Begitupun saat Adi bertugas menjadi sopir mengantar jenazah Rinaldi Harley Wismanu ke rumah duka di Dukuh Nologaten, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (20/9/2020) malam.
Baca: Sikap Putrinya Berubah Drastis Sejak Kenal Fajri, Curhat Pilu Ibu Laeli Ingin Hukuman Diringankan
Rinaldi adalah korban pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh sepasang kekasih, Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) beberapa waktu lalu.
Kini dua sejoli itu sudah ditangkap dan diperiksa pihak kepolisian.
"Ya suka berat juga tiap kali melihat pihak keluarga mendiang yang selalu menyambut dengan duka," kata Adi kepada Tribunjogja.com.
Ia menceritakan perjalanan mengantar jenazah Rinaldi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta dimulai sekitar pukul 16.30 WIB.
Perjalanan tanpa pengawalan dari Kepolisian.
Hanya dua mobil yang dinaiki keluarga dan mobil jenazah berwarna putih berisi jasad Rinaldi.
Pengakuannya selama perjalanan tidak ditemui satu pun kendala.
Hanya saja, Adi sempat berhenti di rest area daerah Berebes, Jawa Tengah.
"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan gak ada halangan sih," ungkapnya.
Adi mengaku, selama bekerja menjadi sopir mobil jenazah, tidak pernah mendapati pengalaman buruk yang seperti kebanyakan orang bicarakan.
Baca: Jenazah Rinaldi Korban Mutilasi Tiba di Rumah Duka, Adik Menangis Usap Peti : Assalamualaikum Mas