TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketersediaan pos dan sektor pemadam di Jakarta Timur berbanding terbalik dengan status kota paling luas dan padat penduduk di Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan wilayahnya justru kekurangan pos dan sektor.
Dari 10 Kecamatan di Jakarta Timur, baru sembilan yang memiliki sektor pemadam (markas tingkat Kecamatan), tempat unit mobil pompa dan personel bersiaga.
"Sektor Kecamatan Jatinegara sebenarnya enggak bisa dibilang sektor. Ini lebih ke pos (markas tingkat Kelurahan), karena skalanya kecil," ujar Muchtar di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (23/9/2020).
Ketiadaan sektor Damkar di Kecamatan Jatinegara terbilang ironis pasalnya jumlah kasus kebakaran di Jatinegara termasuk banyak.
Sepanjang tahun 2019 Sudin PKP Jakarta Timur mencatat Jatinegara sebagai wilayah dengan kasus kebakaran nomor empat terbanyak di Jakarta Timur.
"Di Kecamatan Jatinegara juga kami enggak punya satu pun pos Kelurahan. Memang idealnya di masing-masing Kelurahan memiliki pos dan Kecamatan memiliki kantor sektor," terangnya.
Muchtar menuturkan nasib sembilan Kecamatan di Jakarta Timur yang sudah memiliki sektor juga tak sepenuhnya lebih baik dibanding Jatinegara.
Dari 65 Kelurahan yang tersebar, belum semua memiliki pos pemadam.
Padahal jarak jadi satu penentu dalam proses pemadaman saat kebakaran.
Makin dekat unit mobil pompa dan personel dengan lokasi kebakaran, penanganan lebih cepat, timbulnya korban dan kerugian materil bisa dicegah.
"Untuk pos kami baru punya sekitar 30 sekian, belum sampai setengah dari 65 Kelurahan. Kalau tingkat kebakaran di Jakarta Timur ini juga sebenarnya termasuk paling tinggi di DKI," tuturnya.
Muchtar menyebut masalah kekurangan pos dan sektor di Jakarta Timur bukan karena keterbatasan unit dan personel, melainkan ketersediaan lahan.
Kepadatan penduduk di Jakarta Timur yang mencapai lebih dari 3 juta jiwa membuat Sudin PKP Jakarta Timur sulit mencari lahan untuk pos dan sektor.
Beruntung meski kekurangan pos dan sektor, korban dan kerugian materil dalam kasus kebakaran di Jakarta Timur bukan berada di urutan pertama se-DKI.
"Kami sedang berupaya, saya perintahkan ke para Kasi Sektor mencari tahu ke para Lurah dan Camat. Barangkali ada lahan Pemprov DKI atau fasos fasum yang bisa kita manfaatkan jadi pos," lanjut Muchtar.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Paling Padat Penduduk se-DKI, Jakarta Timur Justru Kekurangan Pos Pemadam,