TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober, dimana merupakan hari yang bersejarah mengingat peristiwa Gerakan 30 September atau lebih dikenal sebagai G30S/PKI.
Dimana diketahui pada peristiwa G30S/PKI, enam jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer saat itu Partai Komunis Indonesia.
Gejolak yang timbul akibat G30S/PKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.
Sebagai generasi muda semangat untuk setiap terhadap Pancasila harus tetap tumbuh. Oleh karena itu generasi muda perlu tetap mempertahankan jati diri yang berpedoman pada pancasila, dan meningkatkan rasa nasionalisme.
"Dan karena Pancasila merupakan dasar negara maka setiap bangsa setiap generasi muda harus ikut serta rasa nasionalisme menjaga dasar negara kita yaitu Pancasila," ungkap Sekjen Kemkominfo, R Niken Widiastuti di acara webinar dengan tema "Semangat Hari Kesaktian Pancasila untuk Generasi Muda yang Berlandaskan Pancasila," Rabu (30/9) lalu.
R Niken Widiastuti menambahkan perwujudan semangat Pancasila juga bisa dilakukan di tengah krisis pandemi seperti saat ini, seperti dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran wabah Covid-19.
"Menuju adaptasi kebiasaan baru harus memakai masker dan tetap jaga jarak, sering cuci tangan, sedia hand sanitizer, makan makanan bergizi seimbang, rajin olahraga, tidak bersalaman dulu, gunakan uang elektronik dan mandi saat tiba di rumah," jelasnya.
Namun generasi muda juga memiliki tantangan yang tak mudah untuk bisa tetap menjaga jati diri nasionalisme yang berpedoman pada Pancasila, apalagi di era perkembangan teknologi digital seperti saat ini.
Seperti yang dikatakan oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud, Restu Gunawana, yang mana perlu penyegaran pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila untuk menangkal berjangkitnya beragam ancaman ekstremisme yang bisa saja muncul akibat terpengaruh dari informasi-informasi hoax yang mengandung unsur ujaran kebencian.
"Kita sebagai generasi milenial kita harus pintar-pintar menyaring jadi kita harus memperdalam diri dengan membaca seluruhnya," ujarnya.
Bahkan Yosep Pereira yang merupakan pendiri Rumah Pancasila memberikan contoh sederhana yang bisa dilakukan setiap orang yang mencerminkan kehidupan berpancasila.
"Ketika ada orang haus dan lapar dan anda datang untuk memberikan dia makan dan minum berbahagia lah anda karna anda adalah utusan tuhan dan anda adalah pancasila sejati," pungkasnya.