Kini sekolah juga makin rutin disemprot cairan disinfektan.
Bahkan melibatkan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat.
Penyemprotan disinfektan sendiri kata Jaya sudah berlangsung selama tiga hari.
"Tadi pukul 11.00 WIB sudah disemprot. Terkadang juga pukul 10.00 WIB," jelas Jaya.
Menurut Jaya, penyemprotan dilakukan merata di seluruh ruangan.
Mulai dari ruangan guru, ruangan kelas, hingga ruangan Tata Usaha (TU) disemprot.
Pantauan Wartakotalive.com, Jumat (4/12/2020) pukul 11.30 WIB, ruang Tata Usaha dan Ruang Guru terkunci.
Tidak ada satupun guru atau pihak sekolah yang dapat dimintai keterangan.
Sempat ada Petugas Satpol PP yang tiba di gedung tersebut bersama Lurah Palmerah Muhammad Ilham di sekolah itu.
Namun ia enggan dimintai keterangan oleh pewarta dan langsung meninggalkan lokasi.
Usai lurah meninggalkan lokasi, pagar gedung MAN 22 Jakarta kembali ditutup oleh petugas.
Pihak Kanwil DKI Jakarta memastikan, seluruh kasus Covid-19 di MAN 22 Jakarta hanya terkena kepada para guru, tidak ada siswa yang terpapar.
Para guru tertular Covid-19 setelah ikut acara perpisahan mantan Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta yang diselenggarakan di Yogyakarta.
Hal itu diklarifikasi oleh Kepala Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaiddudin saat dikonfirmasi Kamis (3/12/2020).
"Kami pastikan tidak ada siswa yang tertular Covid-19 di MAN 22 Jakarta. Seluruhnya yang positif Covid-19 dan terkena tracing merupakan guru. Jadi tidak ada siswa," kata Nur Pawaiddudin dihubungi lewat sambungan telepon.
Kepsek MAN 22 Tidak Tahu Penutupan Sampai Kapan
Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta Usman Ali belum bisa memastikan sampai kapan penutupan sekolah dilakukan.
Adapun penutupan dilakukan sejak Senin (30/11/2020) atau setelah diketahui adanya 30 guru terpapar Covid-19 seusai berwisata ke Yogyakarta.
Diperpanjangnya sterilisasi kata Usman Ali lantaran pihak sekolah mengikuti jumlah tracing yang semakin diperluas.
Pasalnya pihaknya masih menunggu hasil uji swab seluruh pihak yang ditracing keluar.
Saat ini, kata dia, masih ada tiga uji swab lagi yang hasilnya belum keluar.
"Belum tentu buka Senin depan. Karena kami menunggu sampai seluruh hasil uji Covid-19 keluar," katanya saat dihubungi, Jumat (4/12/2020).
Dia menegaskan jumlah guru dan karyawan yang terpapar Covid-19 ada 30 orang bukan 33 orang.
Hal itu disebabkan kesalahan pendataan karena terdapat dua orang yang memiliki nama yang sama. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com/TribunJogya.com)