"Hampir setiap Sabtu-Minggu, biasanya nih dateng hari Sabtu terus main malam pulang nginep hari Minggunya baru pulang (korban)," kata Emas
Terkhir Emas mengetahui korban datang pada Sabtu (5/12/2020), sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, pelaku AJY tidak ada di kediamannya sehingga korban menunggu sambil berbincang dengannya.
Emas tidak pernah curiga sama sekali, malam hari ketika diduga kejadian mutilasi berlangsung hujan turun cukup deras.
"Enggak curiga sama sekali, karena malam itu ujan kan jadi enggak keluar sama sekali, pelaku sama korban juga yang saya tahu enggak keluar sama sekali," tegasnya.
Dikenal sopan
AJY (17) dikenal sebagai pribadi yang sopan dan ramah.
Menurut tetangganya, Emas Jumiarti (45) kejadian pembunuhan yang dilakukannya sontak membuat warga sekitat tak percaya.
Pelaku tinggal seorang diri di rumah bekas peninggalan orangtuanya.
Sehari-hari remaja tersebut bekerja sebagai pengamen manusia silver.
Kakak dan neneknya tinggal di lokasi berbeda dan hanya sesekali mengunjunginya.
"Orangnya sopan, ramah, enggak pernah macem-macem paling ngamen aja, makanya kaget saya kalau dia sampe kaya gitu (melakukan mutilasi)," kata Emas Jumiarti (45), Rabu (9/12/2020).
Motif Pelaku
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, motif sementara kasus pembunuhan dengan cara mutilasi ini disebabkan akibat pelecehan seksual yang diterima pelaku.
"Pelaku kesal sama korban karena dipaksa sodomi berkali-kali sama pelaku," kata Erna saat dikonfirmasi, Rabu (8/12/2020).