Tanggap, program Gerebek lumpur sudah berlangsung sejak tahun kemarin masih terus berjalan.
Menurut dia, pengerukan waduk dan situ di Jakarta rutin dikerjakan.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi DKI, Anies Pangkas Proses Izin Gedung dari 360 Hari jadi 57 Hari
Begitu juga dengan pembersihan sendimentasi di saluran-saluran dikerjakan secara massif.
Lalu dilakukan juga kegiatan membangun sumur vertikal untuk drainase.
Kemudian memastikan semua pompa air berfungsi dengan baik, mengingat DKi Jakarta memiliki lebih dari 50 rumah pompa.
"Hal lain adalah pengendalian pintu pintu air, jadi seluruh persiapannya sudah dikerjakan sejak tahun lalu. Supaya saat musim hujan datang kita posisinya siaga, dan tanggap," katanya.
Ketiga, menggalang berbagai pihak, berkolaborasi melakukan langkah antisipisasi dan mitigasi terhadap potensi banjir dan genangan yang terjadi.
Dinas SDA siaga dengan pompa-pompa mobile, Dinas Gulkarmat sigap mengevakuasi warga dari lokasi-lokasi yang terendam, Dinas Sosial yang telah menyiapkan dapur darurat, serta relawan dari berbagai LSM.
"Hari ini bendungan Katulampa sempat mengalami ketinggian air hingga siaga dua, di Depok juga begitu. Lalu kita pantau di Manggarai, alhamdulillah, dengan koordinasi baik antar pintu air, di Jakarta kondisinya terkendali," katanya.
Ia mengingatkan semua pihak tetap waspada karena musim hujan belum selesai.
Seluruh pihak semuanya bersiap, baik dari pintu Katulampa, Depok, Manggarai, hingga ke semua pintu air lainnya di Jakarta.
"Teman-teman bisa ikut memantau lewat JakPantau di aplikasi JAKI dan laporkan genangan lewat JakLapor. Bila membutuhkan pertolongan atau kedaruratan hubungi Jakarta Siaga 112," katanya.