TRIBUNNEWS.COM - Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Wilayah DKI Jakarta Murhayati membagikan cerita soal bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang diterima pihaknya.
Setiap organisasi penyandang disabilitas mengajukan adanya bansos. Sayangnya, pihaknya menerima kualitas bansos yang buruk.
Murhayati menjelaskan, tahap bansos Covid-19 pertama yang diterima masih komplit.
"Kualitas dan isi bantuan untuk pertama di bulan April (2020). Kami mendapat bantuan sosial secara komplit," ceritanya pada YouTube Mata Najwa, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Viral Kisah Penerima Bansos Dapat Beras Kualitas Buruk, Pengunggah: Rasanya Seperti Gabah
Baca juga: Pemerintah Buka Keterlibatan Banyak Pihak Pantau Program Bansos
Bansos itu berisi 10 kg beras, 1 kg minyak goreng, 5 buah mie instan, 5 buah susu UHT, 4 buah sarden, gula, sabun, telur.
Lambat laun, di bulan Mei 2020, isi bansos yang diterima berbeda. Ada perubahan merek pada beberapa sembako yang pihaknya terima.
"Masih lengkap, tapi susu sudah berubah, gula menghilang. Sarden dan minyak goreng sudah berubah merek," kata Murhayati.
"Bantuan pertama ada telur, kedua tidak ada," lanjutnya.
Baca juga: Kemensos Minta Bantuan Polri untuk Awasi Penyaluran Bansos 2021
Baca juga: Temukan Dugaan Penelantaran Kasus Juliari Batubara dan Edhy Prabowo, MAKI Lapor ke Dewas KPK
Sementara di tahap bansos ketiga, semakin banyak perubahan yang diterima.
"Mie instan merek yang berubah, cabe juga mereknya sudah tidak ada di pasaran," ucapnya.
Murhayati sempat menemukan beras bansos yang berkutu dan sarden berbau amis. Sehingga, tak layak dikonsumsi.
"Berasnya berkutu, sudah ada yang menjadi tepung. "
"Sardennya sudah bau amis menyengat. Jadi, sudah tidak layak dikonsumsi," ungkap Murhayati.
Baca juga: Cerita Mahfud Pernah Didatangi Eks Mensos Juliari Batubara Terkait Bansos
Baca juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Mensos Juliari Batubara 30 Hari
Wanita itu mengakui, bansos ini sangat berpengaruh.