Sumur-sumur resapan tersebut berada di berbagai lokasi, di antaranya RPTRA, gedung pemda, sekkolah, taman kota, dan masjid.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini berkilah, lamanya progres pembuatan sumur resapan ini lantaran ada keterbatasan vendor yang mengerjakan.
Untuk itu, Juaini mengaku pihaknya bakal mengebut pembuatan drainase vertikal di tahun 2021 ini.
"Kemarin kenapa lambat? Karena vendornya cuma dua, nah sekarang lagi diproses, vendornya itu ada 100," ujarnya.
"Kami harapkan banyaknya vendor jadi yang kerja juga banyak, sehingga program bisa cepat kami jalankan," tambahnya menjelaskan.
Dapat Suntikan Rp 400 Miliar dan Menargetkan Buat 300 Ribu Sumur Resapan
Anggaran Rp 400 miliar pun telah dialokasikan Pemprov DKI dalam APBD 2021 untuk program ini.
Pemprov DKI menargetkan membuat 300 ribu sumur resapan sepanjang tahun 2021 ini.
"Tahun 2021 sampai 2022 rencana kami 300 ribu titik dengan anggaran 300 ribu titik dengan anggaran Rp 400 miliar. Itu yang akan kami mulai di tahun ini," ucapnya, Senin (22/2/2021).
Diragukan DPRD DKI
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengaku ragu dengan program sumur resapan yang dicanangkan Pemprov DKI.
Pasalnya, banjir kembali mengepung ibu kota di awal tahun 2021 ini.
Bahkan, setidaknya sudah tiga kali DKI Jakarta dilanda banjir di bulan Februari ini.
Banjir paling parah terjadi pada Sabtu (20/2/2021) lalu, dimana ada 113 RW terendam banjir di Jakarta.