TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DKI Jakarta bertengger di urutan ke-17, kota tersehat di dunia versi Lembaga Riset YouGov yang berbasis di Inggris.
Ada 10 aspek kehidupan sehat yang dinilai, mulai dari tingkat obesitas hingga polusi udara.
Masing-masing aspek itu diberi skor, selanjutnya digabungkan, sehingga nilai totalnya 100.
Sebanyak 44 kota besar dari seluruh dunia yang dinilai tingkat kesehatannya oleh YouGov.
Peringkat pertama ditempati oleh Amsterdam, Belanda.
Sedangkan Jakarta berada di peringkat 17, tepat di atas ibu kota Korea Selatan Seoul.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di RI, Wagub DKI: Penularannya Cepat, Tapi Tidak Mematikan
Posisi Jakarta ini juga jauh lebih baik dibandingkan ibu kota Jepang, Tokyo (29), Brussels (33), London (38) hingga Mexico City diposisi paling buncit.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengapresiasi survei yang dilakukan oleh lembaga riset internasional ini.
"Ini artinya ada perhatian dan kepedulian dari masyarakat banyak, masyarakat dunia terhadap Jakarta," ucapnya, Rabu (3/3/2021.
Dari hasil penilaian YouGov, tingkat obesitas di Jakarta terbilang rendah, yaitu 6,9 persen.
Kemudian, angka harapan hidup di Jakarta pun masih cukup tinggi, yaitu 68,5 tahun.
YouGov mencatat, terdapat 114 aktivitas luar ruangan yang bisa dijunjungi masyarakat dan ada 833 tempat yang bisa didatangi untuk melakukan kegiatan di luar rumah.
Namun sayangnya, penilaian untuk kualitas udara di Jakarta masih sangat rendah dengan total skor 84,39.
Baca juga: Setahun Covid-19 di DKI Masih Tinggi, Epidemiolog Singgung Masalah Kepemimpinan
Ariza menyebut, hasil penilaian ini merupakan hasil kerja keras jajaran Pemprov DKI dalam melakukan penataan kota dan juga masyarakat umum.