Di sela-sela beristirahat, Murni mulai bercerita hari paling sial dalam hidupnya selama puluhan tahun berdomisili di Kapuk Muara.
Kebakaran kemarin malam terjadi ketika Murni sedang tak di rumah.
Ia pun tak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya sebelum api berkobar hebat malam kemarin.
Dirinya harus merelakan rumah yang ditempati sejak tahun 90-an tersebut hangus terbakar.
Murni tahu ada kebakaran setelah mendapat informasi dari tetangga setempat.
"Begitu dapat kabar langsung buru-buru ke sini, tapi sampai sini udah keburu besar apinya," ucap Murni.
Kebakaran lantas membumihanguskan rumah yang ditempati Murni beserta anak dan cucunya.
Kini hanya tersisa puing-puing rumah yang menghampar di antara bekas kebakaran lainnya.
Wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah PAUD dekat rumahnya itu pun hanya bisa pasrah dengan keadaan.
"Nggak ada yang bisa diselamatin, sepeda aja ikut hangus," katanya.
Yang membuat Murni tambah sedih, kebakaran menghanguskan rumahnya kurang dari sepekan jelang Idulfitri 1442 Hijriah.
Baca juga: Minggu Malam, Ribuan Pemudik Sepeda Motor Jebol Pos Penyekatan di Perbatasan Bekasi-Karawang
Apalagi, wanita asal Tegal, Jawa Tengah, tersebut sudah tak pulang kampung 3 tahun belakangan.
"Bukan sedih lagi, super sedih," ucap Murni meratapi kenyataan tak bisa berlebaran di rumahnya.
"Udah tiga kali Lebaran nggak pulang, sekarang mau pulang juga nggak bisa karena kebakaran," sambungnya dengan suara bergetar.