TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pos penyekatan pemudik di Kedungwaringin, Bekasi jebol. Ribuan pengendara sepeda motor yang hendak menuju ke Karawang dan kota-kota di Pulau Jawa bisa lolos tanpa pemeriksaan.
Dalam video yang viral di media sosial, kepadatan lalu lintas terjadi di pos perbatasan Bekasi-Kerawang itu pada Minggu (9/5/2021) jelang tengah malam.
Para pengendara sepeda motor berjalan beriringan melewati penjagaan petugas kepolisian tersebut.
"Jebol, pemudik lolos pos penyekatan di wilayah Kedungwaringin menuju Karawang," tulis postingan di Instagram @jurnalwarga.
Pemudik yang sebagian besar menggunakan sepeda motor tersebut terlihat sorak sorai dan bertepuk tangan pos penyekatan akhirnya dibuka.
Suara klakson pun bersahut-sahutan. Mereka pun melintas tanpa pemeriksaan.
Jebolnya penjagaan polisi ini tidak bisa dihindarkan, karena pemudik yang datang semakin banyak hingga ribuan orang dan menyebabkan kemacetan yang panjang di lokasi penyekatan.
Polisi akhirnya terpaksa membuka titik penyekatan dan membiarkan para pengendara melintas tanpa adanya pemeriksaan.
Polda Metro Jaya bicara soal pemudik yang menerobos penyekatan mudik di Bekasi yang berbatasan dengan Karawang.
Menurut polisi, ada seribuan pemotor yang menerobos pos penyekatan tersebut
"Memang semalam sekitar pukul 11 malam yang sempat viral di media sosial, adanya ribuan, sekitar seribu lebih pesepeda motor yang tanpa mengindahkan petugas yang melakukan penyekatan. Kemudian mereka berhasil menerobos untuk bisa melakukan mudik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (10/5/2021).
Polisi menyayangkan tindakan nekat pemudik itu.
"Masyarakat-masyarakat yang tadi malam itu melakukan, itu masyarakat yang memang belum menyadari arti penting daripada kebijakan pemerintah," katanya.
"Larangan mudik ini dikeluarkan oleh pemerintah untuk supaya tidak terjadi penyebaran, perpindahan Covid-19 atau penyebaran Covid-19 ke daerah-daerah. Kasihan kita punya keluarga, ini yang harus dipahami dan disadari," tambah Yusri.
Menurutnya, pemudik yang menerobos di Kedungwaringin pada akhirnya akan berakhir percuma.
"Yang terjadi kemarin setelah lolos Kedungwaringin, di Karawang akan disekat lagi, di Purwakarta disekat lagi. Disekat terus akan diputarbalikkan," katanya.
"Jadi ini sebagai imbauan kepada orang-orang untuk masyarakat mau mudik sebaiknya tidak usah mudik," ujar Yusri.
Untuk mengantisipasi hal tersebut terulang polisi kata Yusri akan menambah personel dan pos penyekatan di wilayah tersebut.
"Mudah-mudahan jangan sampai terjadi lagi. Tetapi menyikapi hal tersebut kami sudah akan menambah kekuatan dan pos-pos penyekatan, khususnya di perbatasan," ujar Yusri.
Baca juga: Kakorlantas Polri Tegaskan Pemudik yang Lolos Penyekatan di Bekasi Bakal Diputar Balik di Pos lain
Yusri menyebut titik-titik penyekatan dijaga ketat oleh aparatur Pemda, TNI dan Polri. Penyekatan di wilayah perbatasan akan lebih ditingkatkan.
"Jadi tiap masuk tiap 3 km nanti ada penyekatan atau per 5 km ada penyekatan, disekat-sekat sampai nanti kembali," ujar Yusri.
Yusri pun meminta kesadaran masyarakat untuk menaati kebijakan larangan mudik.
"Kasihan, bawa penyakit di sana. Apalagi nanti bakal disekat lagi yang terjadi nanti pulangnya kapan, malah kena isolasi," kata Yusri.
"Sekali lagi kami ingatkan kepada masyarakat yang masih memaksa mudik untuk stop, berhenti sudah. Tidak usah. Kejadian kemarin cukup yang terakhir," ujarnya.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengungkapkan alasan petugas melepaskan pemudik di posko penyekatan tersebut. Hal ini merupakan buntut penumpukan kendaraan yang tidak terbendung.
"Karena ini terlalu padat dan juga kondisinya tidak terlalu kondusif sehingga secara diskresi ambil kebijakan untuk dilepas," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan.
Dijelaskan Hendra, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas yang bertugas di posko penyekatan di daerah untuk membantu menyekat para pemudik yang terlanjur lolos.
"Kita koordinasi dengan Karawang, Purwakarta Subang, Cirebon, daerah penyekatan lain untuk melakukan penyekatan kembali, tidak berarti kita lepas di sini, di sana tidak disekat ya," jelasnya.
Ia menuturkan pihaknya juga telah menambah personel yang bertugas di pos penyekatan Kedungwaringin. Hal untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Kita tambah sekitar total sekitar 150-an dan kita sudah minta penambahan dari polda sekitar 1 pleton, kemudian dari beberapa pos penyekatan yang ada kita minta beberapa, mungkin sekitar 150-200 orang," pungkasnya.
Soal jebolnya pos penyekatan mudik di Bekasi tersebut juga ramai di dunia maya. Warganet banyak berkomentar terkait hal tersebut.
Kebanyakan dari mereka merasa bahagia akhirnya banyak warga yang bisa mudik untuk merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara dan keluarga di kampung halaman.
"Kek bahagiaaa liat berita gini, selamat sampai tujuan pejuang mudik," tulis faadli_bnumuslim di Instagram @net2netnews
"Kok gw seneng ya liatnya.. semangat pejuang mudik kalian sangat mewakili kami di sini," tulis jefri__15.
Ada juga warganet yang mengingatkan agar para pemudik tetap patuh terhadap protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
"Tetap jaga prokes & rapid test setelah sampai tujuan ya kawan," tulis agoengsett.(Tribun Network/igm/wly)