TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya ada belasan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang turut melakukan aksi bela Palestina di sekitaran Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) ditangkap polisi.
Belasan anggota HMI itu lantas dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
Hal itu mulanya saat puluhan iring-iringan anggota HMI datang menggunakan sepeda motor dan mobil komando membuat barisan aksi di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Di mana, berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi, rombongan HMI itu tiba sekira pukul 14.50 WIB.
Tak lama berselang mereka langsung membuat barisan, namun, mereka tertahan di titik simpang Medan Merdeka Selatan, karena pihak kepolisian telah membangun barikade kawat berduri sejak siang tadi.
Hal tersebut membuat keadaan memanas sebab Polisi tidak mengizinkan massa aksi dari HMI tersebut melakukan demonstrasi di titik itu.
Namun, massa aksi HMI tetap memaksakan diri untuk dapat bisa masuk melewati barikade. Meski begitu polisi terus meminta mereka agar berpindah tempat.
Baca juga: Siswi Penghina Palestina Dikeluarkan Sekolah, Kemen PPPA: Hak Pendidikan Anak Tidak Boleh Dikurangi
Melalui mobil pengurai massa (Raisa) petugas mengancam akan menahan mereka.
Sementara, massa aksi terus bersikeras menahan diri untuk melakukan orasi selama beberapa waktu.
"Kami minta waktu 10 menit saja untuk orasi untuk merapatkan," kata orator.
Hal itu membuat kondisi lalu lintas di Jalan M.I. Rais Ridwan terpantau padat.
Alhasil, polisi mengeluarkan peringatan kedua dan mengancam akan menangkap para massa aksi.
Kendati begitu, para anggota HMI masih bersikeras untuk melakukan aksi dan enggan membubarkan diri.
"Saya ingatkan, menempatkan orang lain pada situasi yang berbahaya adalah tindak pidana," kata polisi melalui pengeras suara.
Dianggap tidak berpengaruh, polisi keluarkan peringatan ketiga dengan didatanginya mobil tahanan.
Belasan anggota HMI itu lantas ditangkap polisi dan dimasukkan ke mobil tahanan.
Beberapa orator yang masih bertahan di atas mobil juga terlihat diturunkan dengan paksa oleh petugas.