Dari hasil penyelidikan polisi, kelompok remaja ini biasa mengunggah hasil video konten berbahaya di akun Facebook Jan Stovia.
Di akun tersebut kata Argo, sudah ada sekitar kurang lebih sembilan video adegan berbahaya dengan konsep menyetop kendaraan yang sedang melaju di jalan, dan kini telah di-takedown.
Sementara saat ini keberadaan sang sopir truk masih dicari, dan terkait status belum ditentukan apakah dia tersangka atau masih sebatas saksi.
Risiko Kecelakaan
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan dari semua proses mengemudi, yang paling sulit adalah melakukan pengereman.
Terlebih untuk mobil truk.
Hal ini lantaran jarak berhentinya tidak bisa seketika, butuh jarak yang panjang, dikutip dari Kompas.
Dirinya juga mengatakan tidak bisa dengan mudah sopir truk menghindari obyek di depannya karena akan berpengaruh pada keseimbangannya.
"Enggak bisa juga melakukan pengereman dengan cara menghindar, karena keseimbangan truk tersebut langsung hilang dan itu pasti susah dikuasai hingga banyak berujung kecelakaan," kata dia.
Baca juga: Nenek 65 Tahun di Boyolali Dipalak 2 Orang Tak Dikenal, Korban Tewas Dianiaya usai Berikan Uangnya
Pihaknya juga mengingatkan, jalan raya merupakan tempat mesin atau kendaraan yang bergerak dinamis dengan kecepatan, karakter, dan kemampuan yang berbeda-beda.
Sehingga para pengemudi truk harus siap menerima risiko kecelakaan.
Selain itu, menurut Sony, tidak semua pengemudi mampu mengemudi dalam kondisi prima.
Contohnya pada malam hari, di mana kondisi pengemudi mengalami penurunan kemampuan motorik dalam bereaksi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) (Kompas.com/Aprida Mega Nanda)