Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Aryani, warga Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten, mendadak dikenal luas sejak kemarin.
Pasalnya dia mengaku jadi korban pungutan liar (pungli) Bansos.
Kemarin dia menuduh ada oknum yang memotong bantuan PKH dari Kemensos yakni sebesar Rp 50 ribu.
Pengakuan itu disampaikan Aryani saat disambangi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kemarin, Rabu (28/7/2021) kemarin.
Pengakuan berbeda
Namun hari ini penjelasan berbeda disampaikan Aryani.
Saat ditemui kembali di rumahnya pada Kamis (29/7/2021), Aryani tiba-tiba saja menarik omongannya.
Dengan nada lemas, ia mengaku kalau tidak ada pungutan liar dalam penyaluran bantuan sosial berbentuk PKH dari oknum mana pun.
Ia berujar kala ditanya Risma dirinya hanya grogi jadi asal ngomong tanpa berpikir dua kali.
"Enggak, enggak ada pemotongan, waktu saya hanya grogi saja. Saya bingung mau ngomong apa soalnya tiba-tiba banyak orang dateng," kata Aryani saat dijumpai di kediamannya.
Baca juga: Geram Dengar Curhat Ibu-ibu Bansos-nya Dipotong, Risma: Ayo Sebut Namanya Siapa, Ada Polisi di Sini
Saat disambagi, ekspresi takut terlihat jelas dari raut wajah Aryanih.
Saat berbicara pun sedikit terbata-bata seakan takut untuk menjawab pertanyaan wartawan.
Nampak dia juga berkali-kali berdiskusi dengan seorang tetangga yang mendampinginya saat diwawancarai.