"Masyarakat juga harus dapat bersama-sama mendukung pemerintah mewujudkan program penataan kota untuk menciptakan kualitas lingkungan yang baik dan layak huni," tuturnya.
Sejak Gubernur Anies Baswedan menjabat pada 2017 lalu, Jakarta mulai berbenah.
Arah pembangunan pun mulai bergeser dengan memprioritaskan pejalan kaki, bukan lagi kendaraan pribadi.
Hal ini bisa dilihat dari masifnya pembangunan atau revitalisasi trotoar yang dilakukan Pemprov DKI sejak 2017 lalu.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta mencatat, realisasi pembangunan trotoar di ibu kota sejak 2017 hingga 2020 lalu sudah mencapai 304,87 kilometer.
"Lokasi revitalisasi trotoar tidak hanya berlokasi di pusat Kota Jakarta, tapi di lima wilayah kota administrasi," kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho.
Untuk tahun ini, Pemprov DKI menargetkan membangun trotoar sepanjang 13,43 kilometer di kawasan Kebayoran Baru, Jalan Duri Kosambi Raya, Jalan Tebet Raya, Jalan Raden Saleh, dan Jalan Puri Wangi.
Kemudian, Jalan Pesanggrahan, kawasan Taman Segitiga Gorontalo, dan Jalan Layur.
"Pekerjaan pembangunan dan penataan trotoar memberikan peningkatan kualitas fasilitas bagi pejalan kaki dan fitur ruang publik yang mendukung aksesibilitas dan mendukung pergerakan orang," ucapnya.
Wajah semrawutnya Kota Jakarta pun perlahan diubah. Kini ibu kota kian cantik dengan penataan trotoar yang baik.
Beberapa jembatan penyeberangan orang (JPO) pun dibuat semenarik mungkin agar bisa menjadi ikon baru ibu kota.
Revitalisasi sejumlah fasilitas umum, seperti stasiun hingga taman-taman kota terus dilakukan hingga saat ini.